JAKARTA, REQnews - Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia (FWI) Mufti Barri membantah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan&nbsp;penurunan deforestasi di Indonesia, yang justru mengalami peningkatan.
Mufti mengatakan bahwa&nbsp;deforestasi di Indonesia meningkat dari yang sebelumnya 1,1 juta hektare/tahun pada 2009-2013 menjadi 1,47 juta hektare/tahun pada 2013-2017. "Padahal, Indonesia sudah berkomitmen untuk menekan laju&nbsp;deforestasi," kata Mufti dalam keterangan pernya, dikutip Selasa 2 November 2021.
Menurutnya, pernyataan pemerintah terkait penurunan laju deforestasi&nbsp;dalam dua tahun terakhir tidaklah relevan, karena terjadi pergeseran area-area yang terdeforestasi dari wilayah barat ke timur.
Ia menyebut bahwa&nbsp;deforestasi secara besar terjadi hanya di beberapa lokasi, sedangkan di tempat lain, deforestasi menurun bukan karena upaya yang dilakukan pemerintah, melainkan karena sumber daya hutannya yang sudah habis.
Begitu pula, kata dia,&nbsp;dengan kebakaran hutan dan lahan, karena pada 2021 terdapat sekitar 229 ribu hektare hutan dan lahan yang terbakar di Indoensia.&nbsp;
Bahkan menurutnya, pada tahun 2019&nbsp;luas hutan dan lahan yang terbakar mencapai 1,6 juta hektare, dengan 1,3 juta hektare atau 82 persen terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan. "Ironisnya, di dua pulau itu pula izin-izin industri ekstraktif menguasai hutan dan wilayah adat," ujarnya.
Sebelumnya,&nbsp;Presiden Jokowi dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi G20 dengan topik perubahan iklim, energi, dan lingkungan hidup, di Roma, Italia pada Minggu 30 Oktober 2021 mengklaim terjadi&nbsp;penurunan deforestasi.
"Deforestasi di Indonesia dapat ditekan ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Indonesia telah melakukan rehabilitasi 3 juta hektare&nbsp;critical land&nbsp;pada 2010-2019," kata Jokowi.

Jokowi Salah Klaim Nih Soal Deforestasi, Ini Buktinya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi