JAKARTA, REQnews -&nbsp;Wacana hukuman mati yang dilontarkan Jaksa Agung ST Burhanuddin menimbulkan pro dan kontra. Entah sebuah keseriusan dalam pemberantasan korupsi atau retorika belaka.
Faktanya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat sebanyak 274 terpidana yang telah dijatuhi hukuman mati belum dieksekusi.&nbsp;
Jaksa Agung saat ini masih menunggak eksekusi ratusan terpidana mati yang kini menunggu di balik penjara.
Sampai dengan tulisan ini diturunkan, hukuman mati terakhir dilakukan terhadap empat terpidana mati pada Jumat, 29 Juli 2016, dini hari. Mereka adalah Freddy Budiman, Michael Titus Igweh (Nigeria), Humprey Ejike (Nigeria), dan Gajetan Acena Seck Osmane (Afrika Selatan). Setelahnya, belum ada lagi terpidana yang dieksekusi mati.&nbsp;
Hingga akhir 2019, ada 274 terpidana yang telah dijatuhi hukuman mati tapi belum dieksekusi Jaksa Agung. Ke-274 terpidana mati itu berasal dari berbagai kasus, yakni 68 pembunuhan, 90 narkotika, 8 perampokan, 1 terorisme, 1 pencurian, 1 kesusilaan, dan 105 pidana lainnya.
Nah, jumlah di atas terus bertambah. Sebab pada 2020 saja, sedikitnya ada 75 orang yang dijatuhi hukuman mati di berbagai wilayah di Indonesia.
&nbsp;
Sebelumnya, ST Burhanuddin mewacanakan hukuman mati ke koruptor dalam kasus megakorupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabrii) dan kasus Jiwasraya yang nilainya&nbsp;merugikan keuangan negara hingga&nbsp;triliunan rupiah.
"Bapak Jaksa Agung sedang mengkaji kemungkinan penerapan hukuman mati guna memberikan rasa keadilan dalam penuntutan perkara dimaksud, tentunya penerapannya harus tetap memperhatikan Hukum Positif yang berlaku serta nilai-nilai hak asasi manusia,"&nbsp;ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan pers tertulis, Kamis 28 Oktober 2021.
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 160px; top: 38.662px;">&nbsp;</div>

Burhanuddin Wacanakan Hukuman Mati Koruptor, Faktanya 274 Terpidana Masih Belum Dieksekusi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi