WASHINGTON DC, REQNews &ndash; Eks penasihat keamanan Donald Trump, Michael Flynn, kembali menuai kontroversi. Pensiunan jenderal Angkatan Darat AS itu menyebut negaranya sudah seharusnya memiliki satu agama.
Pria yang akrab disapa Mike Flynn mengatakan bahwa hal tersebut untuk memenangkan pertempuran kebaikan melawan kejahatan.
&ldquo;Jika kita ingin memiliki satu bangsa di bawah Tuhan, yang harus kita miliki, kita harus memiliki satu agama,&rdquo; kata Michael Flynn saat berpidato di depan para audiens Kristen konservatif dalam tur ReAwaken America di Texas, akhir pekan lalu, seperti dikutip CNN.
 &ldquo;Satu bangsa di bawah Tuhan dan satu agama di bawah Tuhan, kan? (Dengan begitu) kita semua, bekerja sama,&rdquo; ucapnya.
Pernyataan Flynn itu tak pelak menuai reaksi keras dari berbagai kritikus. Dia dianggap telah menghasut lantaran mengeluarkan komentar yang bertentangan dengan Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat yang melindungi kebebasan beragama.
&ldquo;Mike Flynn sekarang bukanlah Mike Flynn sebelum 2014 yang saya kenal,&rdquo; kata mantan Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper.
&ldquo;Sejauh yang saya ketahui, ini adalah dua orang yang berbeda. Dia jelas tidak merasa bersalah di sini dengan pernyataan publik semacam ini,&rdquo; ujar Clapper.
Sementara pensiunan militer AS lainnya, Letnan Jenderal (Purn) Mark Hertling, menyebut pernyataan Flynn itu sangat memalukan bagi Angkatan Darat AS. Dia menilai perkataan Flynn itu mencoreng bangsa AS.
"Kata-katanya itu menjijikkan,&rdquo; ungkap Hertling lewat cuitannya di Twitter.
Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat juga menyesalkan komentar Flynn tersebut. Anggota DPR AS Ilhan Omar dari Minnesota menyebut Flynn sebagai gambaran dari sosok yang membenci Konstitusi AS.
Sementara Anggota DPR Ted Lieu dari California menuturkan, rakyat Amerika lebih bahagia hidup di republik yang konstitusional daripada negara teokrasi.
Flynn hanya beberapa pekan menjabat penasihat keamanan AS di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump pada 2017. Dia berulang kali menuding Pemilu Presiden AS 2020 penuh dengan kecurangan. Flynn mendapat pengampunan dari Trump setelah mengaku bersalah bahwa dia telah berbohong kepada FBI tentang komunikasi dengan pejabat Rusia.

Sebut AS Harus Punya Satu Agama, Eks Penasihat Keamanan Donald Trump Dihujat

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi