JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kepergian&nbsp;Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel&nbsp;akibat kecelakaan maut pada November silam menyisakan banyak kesedihan. Salah satunya belum ada kejelasan hak asuh putra mereka, Gala Sky Ardiansyah. Orangtua Bibi Ardiansyah, Faisal maupun orang tua Vanessa Angel,&nbsp;Dody Soedrajat merasa paling berhak atas bayi 20 bulan tersebut.
Lantas, bagaimana Islam dan hukum yang ada mengatur soal hak asuh anak, jika orangtuanya meninggal?
Menurut Pasal 1 angka 1&nbsp;Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bayi yang baru lahir dikategorikan sebagai anak. &nbsp; &nbsp; &ldquo;Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan&rdquo; &nbsp; &nbsp; Setiap anak pada dasarnya berhak untuk mendapatkan jaminan dan perlindungan hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. &nbsp;
Dalam pasal 14,&nbsp;UU Perlindungan Anak disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir. &nbsp;&nbsp; Jika bayi tersebut karena alasan suatu hal tidak dapat diasuh oleh ayah atau ibunya, dalam kasus diatas orang tuanya meninggal, maka untuk kepentingan si bayi, yang berhak mengasuh kemudian adalah keluarganya. &nbsp; &nbsp; Hal ini sebagaimana disebut dalam&nbsp;Pasal 26 ayat (2) UU Perlindungan Anak&nbsp;yang berbunyi: &nbsp; &nbsp; &nbsp; (1)&nbsp;Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: &nbsp; a.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; &nbsp; b.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; dan &nbsp; c.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak. &nbsp; (2)&nbsp;Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka&nbsp;kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. &nbsp; Menurut&nbsp;Pasal 1 angka 3 UU Perlindungan Anak, yang dimaksud&nbsp;keluarga adalah&nbsp;unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga. &nbsp; &nbsp; Jadi, keluarga di sini adalah keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ke tiga, yakni orang-orang yang seperti orang tua suami/ istri maupun mertua yang mana mereka adalah kakek/nenek dari si bayi.
Namun, nantinya pengadilan yang berwenang menangani perselisihan hak asuh anak bagi yang beragama islam&nbsp;melalui Pengadilan Agama. &nbsp;
Dalam agama Islam, hak asuh atas anak ini disebut dengan istilah&nbsp;hadhanah.&nbsp;Hadhanah&nbsp;ini sendiri maknanya adalah merawat, mengasuh, dan memelihara anak.
Terkait hukum yang berlaku atas pembagian hak asuh, hadhanah&nbsp;dipahami sebagai upaya merawat, mengasuh, dan memelihara anak yang umurnya kurang dari 12 tahun. Pada rentang usia yang disebutkan tersebut, diketahui memang anak belum mampu membedakan dan memilih dengan tepat, mana hal baik dan buruk dalam hidupnya. Maka dari itu, anak butuh orang dewasa untuk mengasuhnya.
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Orang Tua Vanessa dan Bibi Rebutan Hak Asuh Gala, Ini Pihak yang Berhak Menurut Hukum

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi