RIAU, REQnews - Ketua Indonesia Police Watch (IPW)&nbsp;Sugeng Teguh Santoso meminta anggota Polsek Tambusai Utara yang diduga mengancam&nbsp;suami korban pemerkosaan untuk damai dicopot dari jabatannya.
Diketahui, dalam video viral yang beredar di media sosial itu terdengar suara dua orang yang diduga anggota Polsek Tambusai Utara yang bicara dengan nada tinggi. Mereka adalah Bripka JLG dan penyidik Bripda RS yang&nbsp;diduga mengancam keluarga korban pemerkosaan.
"Tindakan anggota Polsek Tambusai Utara yang mengancam suami korban pemerkosaan untuk damai adalah pelanggaran disiplin dan kode etik, karena itu harus dicopot dari jabatannya," kata Sugeng kepada REQnews.com pada Kamis 9 Desember 2021.
Selain itu, menurutnya Kapolsek Tambusai Utara juga harus diperiksa apabila terlibat dan tahu adanya pengancaman atas suami korban, maka pimpinan Kasatwil Polri setempat harus mencopotnya sebagai kapolsek.
Sementara Pakar Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar mengatakan bahwa pemerkosaan bukanlah tindak pidana yang bisa diselesaikan dengan cara musyawarah. "Utamanya terhadap wanita yang lemah, baik lajang maupun berkeluarga," kata Fickar.
Dalam kasus tersebut, kata dia, polisi harus tegas dan memproses sampai dengan pengadilan. "Yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan itu kerugiannya dengan memberi ganti rugi, tetapi terhadap perbuatannya tetap harus diproses hukum di pengadilan," katanya.
Fickar mengatakan jika terdapat polisi yang tidak meproses kasus tersebut, bisa dilaporkan ke Provos, atasannya dan ke kapolri. Bahkan menurutnya jika diperlukan bisa juga dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"Ya proses pidana yang tidak dilanjutkan karena ada tekanan baik berupa kekuasaan atau uang, ini yang disebut transaksional. Tetapi jika Polsek tidak mau memproses, bisa dilaporkan ke kapolri atau presiden terhadap tindakan oknum yang menggunakan jabatan untuk menekan masyarakat," lanjutnya.
Atas laporan masyarakat, kata dia, Propam harus turun tangan dan memeriksa penyimpangan oleh oknum anggota Polsek tersebut. "Semua oknum kepolisian yang berkaitan dengan perkara tersebut harus diperiksa. Lampirkan seluruh kejadiannya ke kapolri, Propam, dan Komnas HAM," ujarnya.
Sebelumnya, video berdurasi 2 menit 30 detik itu terdengar suara dua orang yang diduga anggota Polsek Tambusai Utara.
"Kalian sudah dibantu polisi kok kayak gitu balasan kalian. Lain kali kalau ada masalah, jangan kalian melapor ke kantor ya," kata orang diduga polisi itu dengan nada tinggi.
Wajah kedua polisi yang diduga&nbsp;meminta korban dan suaminya datang ke Polsek Tambusai Utara pun terlihat jelas. Bahkan, mereka mengancam jika tak mau berdamai akan dijadikan tersangka.
"Kau bawa itu besok, jangan salahkan aku. Kutunggu kalian besok jam 08.00 WIB, lewat dari jam 10.00 WIB, kubuat kalian tersangkanya," ujar polisi dalam video itu.
Suami korban yaitu S meminta polisi bertindak adil, karena dirinya merasa terus diancam. "Bapak ngancam-ngancam awak terus, polisi ngancam awak. Awak korban kok diancam," jawab S.
Ia mengatakan ada dua polisi dalam video yang viral, mereka merupakan Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara Bripka J dan seorang penyidik S.

Diduga Ancam Suami Korban Pemerkosaan, IPW Desak Oknum Polsek Tambusai Utara Dicopot Jabatannya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi