JAKARTA, REQnews- Lagi dan lagi, Australia mengirim sampah dan limbah beracun ke Indonesia. Pekan lalu aparat Bea Cukai di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau, mendapati sebuah kontainer dari Australia diberi label &ldquo;non-B3" dari Australia, Kontainer tersebut mengandung semua yang masuk kategori B3, alias &ldquo;Bahan Berbahaya dan Beracun&rdquo;, mulai dair limbah medis dan sampah yang dapat mencemari lingkungan, serta membahayakan kesehatan manusia.
Limbah seberat 13,7&nbsp; ton ini jenis limbah ini seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia. Limbah non-B3 hanya mengacu pada sampah yang aman untuk diimpor dan dikelola di negara penerima.
Perusahaan pengekspor kontainer sampah tersebut adalah Visy&mdash;salah satu perusahaan kertas, pengepakan, dan pendauran ulang terbesar di dunia&mdash;yang dimiliki orang terkaya di Australia,
Insiden ini menambah panjang kasus tindakan nakal perusahaan Australia yang diam-diam mengirim sampah beracun ke kota-kota lain di Indonesia. Aparat bea cukai Surabaya, sebelumnya, berencana mengembalikan delapan kontainer lain berisi limbah beracun ke Australia. Kontainer-kontainer ini seharusnya hanya mengandung sampah kertas, tetapi justru mengandung sampah plastik dan B3.
Padahal, Indonesia sedang sangat giat mengurangi sampah plastik untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Kantor Bea Cukai Batam, berencana mengembalikan 38 kontainer yang terbukti mengandung limbah beracun ke berbagai negara asalnya. Termasuk Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Eropa.
"Langkah berikutnya adalah mengirim surat kepada para importir untuk mengekspor kembali kontenernya kepada negara asalnya, karena mereka melanggar peraturan," kata Susila Brata, petinggi kantor bea cukai Batam.
Bukan hanya Indonesia, lho yang dicurangi negara maju soal sampah yang ternyata beracun. Negara-negara Asia lain juga mengalami hal serupa. Sejak Tiongkok mengumumkan pada awal tahun lalu tidak akan lagi menerima pengiriman limbah plastik dari luar negeri, banyak negara Barat kesulitan mencari tempat membuang limbahnya.

Giat Mengurai Sampah Plastik, Australia Malah Seludupkan 13,7 Ton Limbah Plastik ke Indonesia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi