JAKARTA, REQNews - Inggris bersama Bulgaria menyelidiki kasus keracunan seorang pedagang senjata Bulgaria. Penyelidikan ini hendak mengetahui apakah kasus itu melibatkan novichok, agen saraf yang digunakan dalam keracunan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan anak perempuannya, Yulia, di Salisbury tahun lalu.Seperti dilansir dari The Guardian, penyelidikan diumumkan pada hari Senin, setelah duta besar Inggris untuk Bulgaria bertemu Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov dan pejabat senior lainnya. Pengumuman itu muncul setelah ada laporan bahwa salah satu tersangka potensial pada kasus keracunan Skripal juga diduga di Bulgaria pada saat terjadi peracunan seorang pedagang senjata.“Kami bekerja dalam tim gabungan dan kemitraan yang erat. Kami akan mencari fakta dalam kasus ini, ”kata Duta Besar Emma Hopkins kepada wartawan di Sofia, Bulgaria.Membuka kasus
Emilian Gebrev dirawat di rumah sakit pada April 2015 setelah pingsan di sebuah resepsi di Sofia. Putranya dan salah satu eksekutif perusahaannya juga jatuh sakit tak lama setelah itu. Ketiganya dirawat di rumah sakit. Gebrev jatuh koma. Dokter menduga dia telah diracun, meskipun tim dokter tidak dapat mengidentifikasi racun yang digunakan.Investigasi Bulgaria kepada kasus Gebrev dibuka kembali pada Oktober. Tindakan ini dilakukan setelah dia memberi tahu para jaksa Bulgaria yang dia percayai sebagai zat yang digunakan untuk melawannya bisa jadi mirip dengan novichok. Demikian keterangan dari Kepala Jaksa Bulgaria Soti Tsatsarov pada hari Senin (11/2/2019).Kisah ini mendapatkan sedikit perhatian publik pada saat itu. Laporan-laporan tentang jaringan novichok hanya dilaporkan di koran Bulgaria akhir bulan lalu. Minggu lalu, situs investigasi Bellingcat mengklaim pihaknya telah menemukan pihak yang mugkin dapat disangkakan dalam peracunan Skripal. Ini diduga terjadi pada saat Gebrev jatuh sakit. Sergey Fedotov, diyakini sebagai nama samaran bagi seorang perwira militer dinar intelijen GRU Rusia. Namun Fedotov belum disebutkan oleh penyidik Inggris sebagai tersangka dalam kasus Skripal. Wartawan investigasi Rusia dan Bellingcat yakin telah memiliki bukti kuat bahwa Fedotov bekerja untuk GRU. Fedotov diduga berada di negara yang relevan pada saat Gebrev dan Skripal mengalami keracunan. Fedotov juga diperkirakan menggunakan pola perjalanan serupa dalam kedua kasus, pemesanan kembali penerbangan tetapi tidak muncul untuk mereka dan bukannya terbang menggunakan rute yang berbeda.Tsatsarov mengkonfirmasi, Fedotov telah mengunjungi Bulgaria tiga kali pada 2015 dan berada di negara itu ketika Gebrev diracun. "Kami sedang merangkai semua momen saat dia berada di wilayah Bulgaria, hotel, kendaraan yang digunakannya, dan semua kontaknya dengan warga Bulgaria, ”kata Tsatsarov. Pihak berwenang Inggris percaya, Skripal dan putrinya diracun novichok, agen saraf yang kuat yang dikembangkan oleh Uni Soviet. Mereka berdua selamat dan saat ini berada di lokasi yang tidak diketahui.Kebingungan Gebrev
Gebrev juga selamat, Setelah pulih, ia mengirim sampel urin ke laboratorium Finlandia, yang gagal mengidentifikasi racun tetapi menemukan jejak organofosfat yang digunakan dalam pupuk. Tastsarov menginformasikan, tidak ditemukan zat dari Daftar Konvensi Senjata Kimia Terlarang.Dia juga mengatakan, tidak ditemukan kaitan dengan keracunan Skripal. Selain itu penyelidikan sedang berlangsung dan menambahkan info bahwa pada bulan Desember, Bulgaria mengirim data medis dan hasil tes ke Inggris untuk memeriksa kemungkinan kaitan dengan novichok. Gebrev mengatakan kepada media Bulgaria, dia tidak tahu mengapa dirinya telah ditargetkan oleh dinas intelijen asing. Pengusaha itu telah terlibat dalam ekspor senjata selama beberapa dekade.Pertanyaan Rusia
Pada hari Jumat, juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan, sulit memahami mengapa dugaan keracunan warga Bulgaria baru diungkap
beberapa tahun setelah peristiwa itu terjadi. 


“Kenapa kita baru tahu tentang ini sekarang? Kami tidak tahu apakah ini sesuai dengan kenyataan,” katanya.Pihak berwenang Rusia juga membantah semua keterlibatannya dalam kasus keracunan Skripal, tetapi bantahannya sangat tipis. Para pejabat Inggris mengatakan mereka mencari dua orang yang bepergian dengan menggunakan nama Ruslan Boshirov dan Alexander Petrov. Kedua pria itu memberikan wawancara yang kaku di stasiun televisi Kremlin berbahasa Inggris, RT. Pada kesempatan itu keduanya mengatakan mereka adalah penjual vitamin yang mengunjungi Salisbury untuk melihat menara katedralnya. Sejak itu, mereka belum muncul.Bellingcat dan Insider cabang Rusia mengklaim identitas asli para pria itu adalah Anatoliy Chepiga dan Alexander Mishkin. Keduanya bekerja untuk GRU. Kedua lembaga itu memberikan sejumlah besar bukti. Kenalan di kota asal kedua pria itu juga mengkonfirmasi bahwa pria yang muncul di RT adalah Chepiga dan Mishkin. (Prazz)

Inggris dan Bulgaria Selidiki Seorang Pedagang Senjata Bulgaria yang Diracun

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi