JAKARTA, REQNews - Bahar Smith kembali dilaporkan ke polisi atas kasus ujaran kebencian. Namun pria dengan ciri rambut panjang tersebut mengaku tidak takut dirinya dipenjara lagi.
Pernyataan itu ia sampaikan kepada Refly Harun, yang dibacakan di dalam tayangan di YouTube.
"Saya sudah biasa dilaporkan. Dri zaman SBY sampe sekarang. Jangankan hanya satu dua atau tiga laporan, seribu laporan pun tetap bakal saya hadapi sebagai warga negara yang taat hukum. Gak bakal saya mundur sejengkal pun karena yang saya sampaikan adalah kebenaran," kata Bahar, seperti dibacakan oleh Refli, Senin 21 Desember 2021.
Bahar merasa dirinya tidak ada menebar ujaran kebencian. Ia meminta seluruh pihak menyimak rekaman pernyataannya secara utuh. Ia berdalih bahwa apa yang diutarakannya merupakan bentuk pembelaannya terhadap Rizieq Shihab, yang menurutnya kerap dihina.
"Jangan dipotong-potong. Apakah mengkritik kebijakan penguasa yang salah adalah ujaran kebencian? Bukankah saya berkata haram menjatuhkan pemerintah yang sah, kalau para musuh-musuh Habib Rizieq bertubi-tubi menghina mencaci dan memfitnah Habib Rizieq terus apakah saya harus diam?" katanya.
Bahar bilang, yang ia lakukan adalah bentuk upayanya melawan kezaliman dan ketidakadilan penguasa, bukan melawan negara, dan untuk itu, ia mengaku siap untuk mempertaruhkan nyawanya.
"Karena bagi saya, NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 harga mati. Bukankah ini negara demokrasi? Saya sudah bilang berkali-kali, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat Indonesia, demi NKRI, jangankan dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya. Darah saya murah untuk tumpah," katanya.
Terkait ucapannya yang menyinggung Dudung, Bahar merasa ucapannya adalah bentuk kritikan.
"Dia (Dudung) berkata 'Tuhan bukan orang Arab', saya katakan dia salah besar berkata seperti itu, karena itu adalah tashbih atau tamstil, yaitu menyerupakan Allah dengan mahkluk," katanya.
&nbsp;

Usai Kritik KSAD Dudung dan Dilaporkan, Bahar Smith Mengaku Tak Takut Dipenjara

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi