INGGRIS, REQNews - Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum diperintahkan membayar kepada mantan istrinya Putri Haya binti al-Hussein sebesar USD 728 juta atau sekitar Rp 10,9 triliun. Ini menjadi salah satu penyelesaian perceraian terbesar yang pernah dijatuhkan pengadilan Inggris.
Angka tersebut akan digunakan untuk menutupi biaya keamanan Putri Haya selama sisa hidupnya, serta biaya berkelanjutan untuk dua anak pasangan itu; Al Jalila Binti Mohammed Bin Rashid Al Maktoum dan Sheikh Zayed Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.
Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum harus melakukan pembayaran di muka sebesar USD 333 atau sekitar Rp 4,7 triliun yang jatuh tempo dalam tiga bulan ke depan.
Tidak ada nilai tetap pada total penyelesaian tersebut, karena pengadilan memutuskan Al Maktoum harus membayar biaya keamanan tahunan untuk kedua anaknya, yang berusia sembilan dan 14 tahun, selama sisa hidup mereka atau sampai perintah pengadilan lebih lanjut dikeluarkan.
Dalam penilaian tertulisnya yang diterbitkan Selasa, hakim Justice Moor menemukan bahwa ancaman terbesar yang dihadapi Putri Haya dan anak-anaknya Jalila dan Zayed, adalah dari "(Sheikh Mohammed) sendiri, bukan dari sumber luar."
Keputusan itu dibuat mengacu pada "kampanye" intimidasi Al Maktoum pada Putri Haya, termasuk "kemampuannya untuk menggunakan perangkat lunak Pegasus, yang hanya tersedia untuk pemerintah," untuk memata-matai Putri Haya dan stafnya, seperti yang terungkap dalam dokumen pengadilan pada Oktober lalu.
Rincian lain tentang kehidupan pernikahan Al Maktoum dan Putri Haya diungkapkan dalam penilaian tertulis, termasuk bukti bahwa sang putri membayar empat staf keamanan sekitar USD 8,8 juta termasuk agar mereka tetap diam atas perselingkuhannya dengan salah satu dari mereka.
Rincian perselingkuhan itu didengar di pengadilan sebelumnya dalam kasus ini, termasuk tuduhan dari Putri Haya yang mengatakan dia diancam melalui telepon oleh Al Maktoum terkait hal itu yang membuatnya merasa "takut."
Menyusul putusan itu, juru bicara Al Maktoum mengatakan orang nomor satu di Dubai itu selalu memastikan anak-anaknya tercukupi.
"Pengadilan sekarang telah membuat keputusan tentang keuangan dan dia tidak berniat berkomentar lebih jauh," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Rabu 22 Desember 2021.
"Dia meminta media menghormati privasi anak-anaknya dan tidak mengganggu kehidupan mereka di Inggris."
Penyelesaian perceraian ini menandai tahap akhir perselisihan selama bertahun-tahun pasangan tersebut, di mana pengadilan tinggi Inggris memutuskan Al Maktoum menggunakan "kekayaan besar, kekuatan politik dan pengaruh internasional" dalam upaya untuk menggertak dan membungkam Putri Haya.
Putusan terpisah yang disampaikan pada Maret 2020 menyimpulkan bahwa Al Maktoum sebelumnya telah mengatur penculikan dua putrinya dan secara paksa memulangkan mereka ke Dubai. Al Maktoum telah berulang kali membantah semua klaim yang diajukan dalam kasus ini.

Pengadilan Inggris Perintahkan Penguasa Dubai Bayar Rp 10,9 Triliun pada Putri Haya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi