JAKARTA, REQnews - Halpian Sembiring Meliala (HSM), kader PDIP Sumut yang memukuli pelajar berinisial FL di Medan, kini sudah jadi tersangka kasus penganiayaan. Polisi pun mengungkap sejumlah fakta terkait perkara ini, salah satunya soal pelat mobil.
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko dalam pernyataannya menyebut, pelat mobil Toyota Prado yang dikendarai HSM, ternyata tidak terdaftar di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).
"Kami mengalami kesulitan dan baru bisa diamankan kemarin, karena nomor identitas kendaraan pelaku tidak terdaftar di samsat," kata Kombes Riko, Sabtu 25 Desember 2021.
Polisi masih mendalami temuan soal nomor pelat kendaraan yang terekam kamera CCTV. "Kami akan mendalami nomor kendaraan tersebut," ujar Riko.
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol M Firdaus mengatakan, meski status HSM tersangka, polisi tidak melakukan penahanan terhadap HSM, melainkan hanya sekadar wajib lapor saja.
"Tersangka hanya wajib lapor seminggu sekali," kata Firdaus.
Menurut Firdaus, HSM tidak ditahan karena ancaman hukuman penjara atas perbuatannya di bawah 5 tahun.
HSM dijerat dengan Pasal 80 Ayat (1) juncto Pasal 76 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman paling singkat 3 tahun dan 6 bulan.
"Tersangka tidak di tahan karena ancaman pidana penjara di bawah lima tahun," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, viral video dari rekaman CCTV yang menunjukkan HSM menganiaya FL di parkiran minimarket di Medan. HSM dengan mobilnya Toyota Prado bernomor polisi BK 995 menabrak kenadaraan yang diduga milik FL.
Peristiwa ini disebut terjadi pada 16 Desember 2021 di salah satu minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kota Medan.
Dalam video itu, HSM dan FL tampak seperti adu mulut. Tiba-tiba, HSM menampar FL, lalu menganiayanya secara beringas tanpa perlawanan dari korban.

Pelat Mobil Kader PDIP Penganiaya Pelajar Medan Tak Terdaftar di Samsat, Wah Bodong Ya?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi