BANTEN, REQnews -&nbsp;Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi di PT Krakatau Steel,&nbsp;terkait dengan pembangunan pabrik baja senilai lebih dari Rp 10 triliun di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Supardi menyebut jika kasus dugaan korupsi tersebut masih dalam pengungkapan dan pendalaman.
Kasus korupsi terkait pembangunan pabrik baja tipis oleh emiten KRAS tersebut&nbsp;pun masuk sebagai salah satu prioritas pengungkapan pada 2022.
"(Kasus) Krakatau Steel, masih jalan. Itu belum penyidikan. Masih penyelidikan. Mudah-mudahan, Insya Allah bisa cepat selesai awal tahun depan, bisa naik ke penyidikan, atau yang lain," ujar Supardi kepada wartawan pada Jumat 31 Desember 2021.
Ia menyebut bahwa&nbsp;dalam kelanjutan pembangunannya, pabrik baja tipis tersebut tak terpakai dan tak melakukan operasional hingga terbengkalai dan tak berfungsi. Supardi menduga terdapat dugaan kerugian negara. "Dan itu kita dugaan ada merugikan keuangan negara," kata dia.
Namun hingga kini, pihaknya belum memastikan terkait angka kerugian negara dari pembangunan pabrik Rp 10 triliun lebih itu. Saat ini, Jampidsus tengah melakukan&nbsp;penyelidikan untuk menemukan tindak pidana, serta nilai kerugian negara.
&nbsp;

Usut Dugaan Korupsi PT Krakatau Steel Senilai Rp 10 Triliun, Kejagung: Belum Penyidikan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi