JAKARTA, REQnews - Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengancam bahwa umat Islam akan kembali turun ke jalan, terkait dengan kasus dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ferdinand&nbsp;Hutahaean dalam cuitannya yang menyebut 'Allahmu Lemah.'
Slamet mengatakan bahwa pihaknya telah menyerukan seluruh umat agar melaporkan Ferdinand ke Polda setempat di daerahnya masing-masing. "Saya serukan kepada umat untuk segera serentak laporkan ke Polda masing-masing dengan pasal penodaan agama," kata Slamet kepada REQnews.com pada Rabu 5 Januari 2022.
Selain itu, ia juga meminta agar pihak kepolisian segera melakukan penangkapan dan memproses Ferdinand. "Kita berhrap pihak kepolisian segera menangkap dan memprosesnya," lanjutnya.
Bahkan, Slamet mengancam bahwa umat Islam akan kembali turun ke jalan. Aksi tersebut serupa dengan repon terhadap kasus Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) beberapa waktu lalu. "Hati-hati jangan salahkan umat kembali turun ke jalan besar-besaran jika kasus ini tidak di proses," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin meminta pihak Kepolisian segera memproses&nbsp;Ferdinand Hutahaean dan menahannya di penjara isolasi. Itu dilakukan terkait dengan cuitan Ferdinand&nbsp;yang dianggap telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.
"Terkait ocehan Ferdinand sudah sangat jelas dan terang sangat diduga kuat sudah melakukan penghinaan agama (Islam) dan ini lebih jelas diksinya lebih dari Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) karena tanpa penafsiran lagi langsung jelas-jelas menyebut kata Allah," kata Novel kepada REQnews.com pada Rabu 5 Januari 2022.
Untuk itu menurutnya berdasarkan delik umum, Novel meminta agar polisi segera menangkap Ferdinand dengan jeratan Pasal 156a KUHP Dan UU ITE dengan ancaman 5 tahun dan 6 tahun penjara.
"Jangan lagi ada alasan bahwa tweet itu bukan milik Ferdinand atau dibajak atau apalah alasannya nanti, karena ocehan Ferdinand sering membuat gaduh republik ini," kata dia.
Novel mengatakan bahwa pihak kepolisian harus segera melakukan penahanan terhadap Ferdinand secara terisolasi. "Jangan&nbsp;sampai dimasa (dipukuli) oleh para tahanan karena kalau ada urusan penghinaan agama semua akan marah baik yang didalam penjara," katanya.
Selain itu, menurutnya Ferdinand bisa meninggal di dalam penjara di tangan tahanan lainnya. "Karena yang dihina agama Islam maka menurut syariat Islam tidak ada tebusannya kecuali hukuman mati," lanjutnya.
Lebih lanjut, Novel mendesak para penegak hukum agar jangan menjadikan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai surga bagi penista agama dan kriminalisasi ulama. "Karna Indonesia negara berketuhanan tidak ada tempat buat penista agama dan bebaskan ulama yang jelas membela agama," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya pegiat media sosial&nbsp;Ferdinand Hutahaean tengah menjadi sorotan publik, usai cuitannya yang dianggap sebagai penistaan terhadap agama Islam.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa maha segalanya," kata&nbsp;Ferdinand dalam&nbsp;cuitan di akun Twitternya @FerdinandHaean3 dikutip pada Rabu 5 Januari 2022.
Karena cuitannya itu, Ferdinand pun kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami sengaja melaporkan ferdinand ini karena postingannya di duga mengandung unsur ujaran kebencian yang bermuatan SARA," kata Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI), Zulkifli pada Rabu 5 Januari 2022.

Respons Keras PA 212 atas Cuitan Ferdinand 'Allah Lemah', Bakal Kena Demo Kayak Ahok

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi