JAKARTA, REQnews -&nbsp;Sebanyak 12 orang yang mengaku jadi korban investasi&nbsp;Jam'an Nurchotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur dkk melayangkan gugatan&nbsp;perdata atas dugaan&nbsp;wanprestasi atas dana investasi uang patungan usaha hotel serta apartemen haji dan umrah.
Ichwan Tony, penasihat hukum 12 penggugat menjelaskan, Ustaz Yusuf Mansur dkk digugat melanggar Pasal 1365 Kitab undang-Undang hukum Perdata (KUHPer).
Pasal itu berbunyi, "Setiap orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum diwajibkan untuk mengganti kerugian yang timbul dari kesalahannya tersebut."
Adapun dalam perkara ini ada tiga tergugat. Yusuf Mansur merupakan tergugat II, sedangkan tergugat I adalah PT Inext Arsindo dan tergugat III yakni Jody Broto Suseno. Dalam sidang perdana beragenda pemanggilan para penggugat dan tergugat hari ini, tergugat I dan tergugat III tidak hadir. Dalam gugatannya, para tergugat menuntut Yusuf Mansur dkk untuk membayar kerugian hingga Rp 785,36 juta
Berdasarkan gugatan itu, Ustaz Yusuf Mansur diwakili kuasa hukumnya.
&nbsp;
Namun, sidang perdana&nbsp;di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, Kamis 6 Januari 2022 terpaksa ditunda lantaran&nbsp;materi pokok perkara dari penggugat belum lengkap.
Ada tiga orang dari total 12 penggugat yang menghadiri persidangan. Mereka adalah Lilik dari Boyolali, Jawa Tengah; Eli dari Malang, Jawa Timur;&nbsp;dan Atika dari Garut, Jawa Barat.
Penggugat bernama Atikah menceritakan awal mula mengetahui program investasi usaha Hotel Siti itu dari program di salah satu stasiun TV swasta yang diisi oleh Yusuf Mansur.
"Itu kan ada kuliah subuh (di TV). Yusuf Mansur menawarkan pembangunan hotel, kemudian ditawarkan untuk investasi, satu saham investasi harganya Rp 12 juta. Saya ikutan," katanya di lokasi yang sama.
Atikah mengaku dijanjikan bakal mendapatkan keuntungan sebesar 8 persen per tahun. Dia mengikuti investasi itu sejak akhir 2012.
"(Ikut) sekitar tahun 2012. Belum pernah dapat untung sampai sekarang. Kontak (Yusuf Mansur dkk) juga enggak ada," kata Atikah.
Lilik juga mengungkapkan&nbsp;minat dirinya untuk investasi&nbsp;pembangunan hotel serta apartemen haji dan umrah yang dicetuskan Ustaz Yusuf Mansur bermula pada tahun 2013 juga ketika melihat acara dakwah Ustaz Yusuf Mansur di salah satu stasiun televisi swasta yang membahas soal investasi itu.
Lilik pun menghubungi nomor yang tertera dalam acara dakwah itu.
Nomor itu memang ditampilkan untuk mereka yang tertarik berinvestasi di hotel serta apartemen haji dan umrah tersebut. Seusai mendapatkan nomor rekening dari orang yang dihubunginya lewat nomor itu, Lilik mentransfer uang sekitar Rp 12 juta.
Adapun uang belasan juta rupiah itu kata Lilik berasal dari dana pemutusan hubungan kerja (PHK). Ia melakukan transfer&nbsp;antara bulan Mei/Juni tahun 2013.
Setelah mentransfer, Lilik mengaku mendapatkan sertifikat kepesertaan. Dalam sertifikat itu dijelaskan bahwa Lilik bakal mendapatkan keuntungan sebesar 8 persen per tahun.
Tak hanya itu saja. Keuntungan lain sebagai investor kata Lilik ia juga berhak untuk menginap di hotel dan apartemen haji/umrah itu selama 12 hari dalam satu tahun. Sebagai informasi, hotel dan apartemen itu kini diberi nama Hotel Siti yang terletak di Kota Tangerang.
Waktu berjalan, namun Lilik tak juga mendapat kabar. Dirinya mencoba menghubungi melalui WhatsApp namun tak ada respon.&nbsp;
"Sudah lama pokoknya setelah saya ikut menginvestasikan enggak ada yang namanya dihubungi, memberitahukan kondisi hotel seperti ini, pembangunan hotel seperti ini," kata Lilik seusai persidangan, Kamis 6 Januari 2022.
Tahun 2020, uang investasi awal Lilik itu dikembalikan.
Rinciannya Rp 6,6 juta dikembalikan pada Desember 2020 dan Rp 5,5 juta dikembalikan pada Januari 2021.
"Yang pertama (dikembalikan) itu Desember 2020 (sebesar) Rp 6,6 juta. Terus yang kedua, setelah beberapa minggu, Januari 2021 sebesar Rp 5,5 juta. Lama sekali dikembalikan, awal investasi 2013 dibalikin 2021,"&nbsp;ucap Lilik.
Jika mengingat kembali kata Lilik dia mengaku sakit hati. Yusuf Mansur saat itu mengatakan berkeinginan membangun Indonesia.&nbsp;
"Kalau ingat ini saya sakit hati. Awalnya kan Yusuf Mansur itu bilang mau membangun Indonesia, mau bikin hotel yang nanti fungsinya untuk transitnya para jemaah haji, terus juga transitnya para wali santri yang nyantri di tempatnya," kata Lilik.&nbsp;
&nbsp;
Sebagai investor, banyak hak-hak dirinya yang belum didapatkan. Seperti hak untuk menginap di Hotel Siti.
&nbsp;

Curhatan Pilu Korban Wanprestasi Yusuf Mansur, Investasi Bertahun-tahun Bukan Untung Malah Buntung

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi