JAKARTA, REQnews - Para ilmuwan menyebut, Omicron bukanlah varian terakhir dari Covid-19, karena masih terbuka kemungkinan munculnya mutasi baru yang jauh lebih berbahaya.

Ahli epidemiologi dari Universitas Boston, Leonardo Martinez menyebut, setiap infeksi memberi peluang bagi virus bermutasi.

Soal kapan pandemi akan berakhir, ia tak mampu memprediksinya. Kemudian, tak ada jaminan bahwa varian selanjutnya dapat lebih terkontrol.

"Semakin cepat Omicron menyebar, semakin banyak peluang untuk mutasi, yang berpotensi menyebabkan lebih banyak varian," kata Martinez, seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin 17 Januari 2022.

Sebagai langkah mencegah infeksi, Martinez menegaskan bahwa vaksinasi harus digelar secara lebih luas dan merata di dunia.

Sebagai informasi, sejak munculnya Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor 15 juta kasus baru Covid-19 selama periode 3-9 Januari 2022. Angka tersebut meningkat 55 persen dibandingkan pekan sebelumnya.