JAKARTA, REQNews - Dokter berinisial G, tersangka pelaku suntikan tanpa cairan vaksin Covid-19 ke murid Sekolah Dasar (SD) di Medan tidak ditahan kepolisian.
Alasan polisi tidak menahan dokter G, karena hukuman yang menjeratnya di bawah lima tahun.
"Kita terus mencari terobosan hukum untuk memperberat tindakannya dengan membuktikan unsur kesengajaan," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Sabtu 29 Januari 2022.
Penyidik masih mendalami motif dari dokter G termasuk apakah dalam peristiwa itu ditemukan ada unsur kesengajaan atau kelalaian.
"Makanya kita lebih melihat kepada apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian," terangnya.
Panca menduga murid SD yang diduga menjadi korban suntikan vaksin tanpa cairan vaksin Covid-19 itu lebih dari satu orang.
Dia menegaskan akan menindak tegas pelaku yang melakukan penyimpangan dalam pemberian vaksinasi.
"Tidak boleh hal ini membuat masyarakat takut untuk melakukan vaksin. Bahwa setiap individu yang melakukan penyimpangan akan kita proses sesuai aturan dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya," bebernya.
Diketahui, seorang vaksinator diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Sumut.
&nbsp;

Jadi Tersangka, Dokter yang Suntik Vaksin Kosong di Medan Tak Ditahan, Ini Alasan Polisi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi