JAKARTA, REQnews -Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi diduga telah melakukan pemotongan anggaran terhadap sejumlah kelurahan saat masih aktif menjabat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapati dugaan tersebut melalui keterangan sejumlah lurah di Bekasi pada Jumat 4 Februari 2022 lalu.
Adapun lurah yang diperiksa KPK adalah Lurah Jakamulya di Bekasi Selatan, Bahrudin dan Lurah Bojongmenteng di Rawalumbu, Hasan Sumalawat.
"Keduanya dikonfirmasi lebih lanjut terkait dengan dugaan adanya pemotongan anggaran tunjangan di beberapa kelurahan di Pemkot Bekasi karena adanya perintah tersangka RE," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri di Jakarta, Minggu 6 Februari.
Selain itu, KPK juga memeriksa Sekda Bekasi Reny Hendrawati dan Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Yudianto untuk mendalami dugaan suap lelang jabatan.
"Keduanya dikonfirmasi antara lain terkait dengan aturan kepegawaian di lingkungan Pemkot Bekasi," ujar Ali.
Kemudian,&nbsp;KPK juga memeriksa staf PT Hanaferi Sentosa, Fran Culio. Ali mengatakan, penyidik dikonfirmasi terkait dengan proses ganti rugi atas penggunaan lahan untuk kawasan kota bintang. &nbsp;
Sedangkan satu saksi dari pihak swasta lainnya yakni staf Kota Bintang Rayatri/PT Hanaveri Sentosa, Ingchelio alias Ince mangkir alias tidak hadir dari panggilan KPK. Ali mengatakan, KPK bakal segera melakukan penjadwalan ulang pemeriksaan saksi tersebut.
&nbsp;

Fakta Baru! Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Tega Sunat Anggaran Kelurahan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi