JAWA TENGAH, REQnews -&nbsp;Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah terkait dengan isu penyerobotan tanah di Wadas, Purworejo secara paksa oleh negara.
&nbsp;
"Soal isu apakah tanah akan diserobot dan tidak dibayar, itu tentu tidak mungkin. Tidak mungkin negara melakukan itu," kata Ganjar di kantor Polres Purworejo pada Rabu 9 Februari 2022.
Ganjar mengatakan bahwa pengukuran tanah dilakukan bagi warga yang setuju dengan penjualan tanah.&nbsp;"Masyarakat yang setuju ini juga meminta agar tanahnya segera diukur. Itu sebenarnya yang terjadi. Jadi pengukuran kemarin untuk warga yang sudah sepakat," katanya.
Ia pun menghormati keputusan warga yang tetap menolak&nbsp;proses pengadaan tanah quarry untuk proyek Bendungan Bener. "Untuk yang belum (setuju), kami tidak akan melakukan pengukuran dan kami menghormati sikap mereka yang masih menolak," kata Gubernur Jateng itu.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa sejak tahun 2013 lalu, pihaknya telah membuka ruang dialog dengan masyarakat. "Memang gugatan cukup banyak, semua kita ikuti prosesnya. Sampai detik kemarin ada gugatan kasasi yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah) dan harus kita laksanakan," ujarnya.
Pihaknya pun kemudian membentuk tim untuk segera melakukan pengukuran tanah terhadap warga yang setuju dengan penjualan, setelah&nbsp;gugatan warga Wadas yang menolak penambangan ditolak hingga tingkat kasasi.&nbsp;
Dirinya menyebut terdapat 346 dari total 617 pemilik bidang lahan yang dijadikan lokasi penambangan kuari bendungan Bener sudah setuju, dan terdapat 133 bidang yang melakukan penolakan.
Selain itu, pihaknya pun juga mengaku telah melakukan beberapa koordinasi dengan Komnas HAM yang kemudian memfasilitasi dialog antara pihak pro dan kontra. "Sisanya masih belum memutuskan. Makanya kami akan membuka lebar ruang dialog dan kami libatkan Komnas HAM sebagai pihak netral dalam kasus ini," kata dia.
"Namun masyarakat yang belum setuju belum hadir. Komnas HAM sampai mendatangi ke Wadas untuk terus meyakinkan. Kami sebenarnya menunggu-nunggu adanya pertemuan, sehingga kami bisa sampaikan dan kami bisa jawab apa yang mereka tanyakan," ujarnya.
Perlu diketahui, Bendungan Bener merupakan salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah. Namun proses pembangunan Bendungan Bener berjalan cukup lama yaitu sejak 2013. Selain diproyeksikan bisa mengaliri irigasi sebesar 15,519 hetar lahan, tempat ini juga bisa menjadi sumber air bersih, sumber energi listrik, pariwisata dan lainnya.
&nbsp;

Bantah Isu Serobot Tanah Warga Desa Wadas, Ganjar: Itu Tidak Mungkin!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi