JAKARTA, REQnews -&nbsp;Densus 88 Anti Teror Polri mengungkap, kini jaringan teroris di Indonesia sudah semakin berani, dengan melakukan perekrutan secara terbuka, tidak sembunyi-sembunyi lagi seperti dahulu.
Kasubdit Kontra Naratif Direktur Pencegahan Densus 88 Mayndra Eka Wardhana berkata, jelas penyebaran ideologi terorisme dan radikalisme adalah ancaman yang serius.
"Saat ini sejak Parawijayanto memimpin JI, perekrutan kader teroris secara terbuka dan berbanding terbalik saat JI dipimpin oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir, yang secara diam-diam," kata Mayndra Eka, Minggu 20 Februari 2022.
Menurutnya, semua pihak harus menaruh perhatian pada masalah ini untuk menangkal ancaman teroris yang dapat merusak bangsa.
Selain itu, Mayndra juga mengingatkan, paham radikal sudah secara masif bergerak masuk di berbagai kampus di Indonesia. Sejak 2010, mereka menggunakan media sosial untuk kepentingannya.
Sementara mantan napi teroris Hendi Suhartono mengungkapkan media sosial sangat berpengaruh dalam perekrutan orang menjadi teroris dan ini sudah dipergunakan dengan baik oleh kelompok teroris.
"Bahkan mereka belajar tidak bertemu dengan para mentornya tetapi mereka belajar dari video-video yang tersebar di media sosial. Kita sekarang harus sangat waspada dengan percepatan informasi maka kita harus mengantisipasi dengan membuat batasan-batasan dalam memakai media," ujar Hendi.

Teroris di Indonesia Makin Berani, Rekrut Anggota Secara Terbuka

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi