JAKARTA, REQnews - Aset berupa ruko di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan milik seorang nenek berusia sekitar 80-an tahun diduga menjadi sasaran sindikat mafia tanah.
Kakak korban bernama Alexander Sutikno didampingi pengacaranya, Bonifansius Sulimas pun membeberkan kasus ini. Diungkapkan Bonifansius, kasus ini berawal dari ruko di kawasan Gandaria milik tiga adik Alexander.
"Jadi orang luar, orang yang tidak kenal sama sekali. Mungkin orang-orang ini sudah mengintai lama 'oh ini ada sesepuh, ada nenek, kakek di dalam rumah ini seperti itu' Dia sudah mengetahui bahwa orang-orang ini sudah usia di atas 80-an sekian," kata Bonifansius, dikutip Sabtu, 5 Maret 2022.
Pada tahun 2015, dua dari 3 orangtua pemilik ruko itu meninggal dunia. Sehingga hanya tinggal korban seorang diri.
Bonifansius lantas menyebut bahwa kala itu pelaku berinisial MR langsung masuk ke ruko dan mengeluarkan korban serta menghubungi Dinsos untuk membawa korban pada 2019.
"Kakak (Alex) cari ke sana, kemari, ke mana ini kok (korban) hilang, ketemulah di panti jompo di Jakarta Timur. Sejak saat itu mereka membuat laporan polisi disini," lanjutnya.
Yang mengejutkan, saat didatangi, ruko senilai Rp 31 miliar milik korban sudah berpindah kepemilikan.
"Motifnya merampok semua aset-aset yang ada di ruko itu. Mereka palsukan semua sertifikat-sertifikat seolah-olah korban ini melakukan jual beli dengan mereka. Mereka palsukan PPJB, AJB sampai melakukan penjualan dengan pihak yang ketiga," terang Bonifansius.
Kasus ini lantas dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan kini sedang dalam penyidikan kepolisian.

Kronologi Nenek di Jaksel Diduga Jadi Korban Mafia Tanah hingga Rugi Rp 31 M, Ngeri! Begini Modusnya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi