JENEWA, REQNews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir pekan kemarin menyatakan, muncul subvarian baru dari Omicron yakni BA.3.
Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dan Pimpinan Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, setelah subvarian BA.2 dan BA.1 dari Omicron, kini ada juga silsilah BA.3.
WHO dengan laporan dari subvarian baru juga memberikan mengeluarkan pesan bahwa belum ada yang berakhir dan virus corona masih merupakan virus berbahaya yang mengintai di sekitar kita.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi pada November dan pada 26 November, WHO menetapkannya sebagai varian yang mengkhawatirkan.
"Yang paling menonjol yang telah terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1. dan BA.2. Ada juga BA.3 dan sub silsilah lainnya," kata Maria Van Kerkhove.
Sebuah studi penelitian yang diterbitkan pada 18 Januari 2022 di Journal of Medical Virology juga telah mengkonfirmasi keberadaan sub-garis keturunan BA.3.
"Studi kami menemukan bahwa tidak ada mutasi spesifik untuk garis keturunan BA.3 pada lonjakan protein. Sebaliknya, ini adalah kombinasi mutasi pada protein spike BA.1 dan BA.2," kata studi tersebut.
Studi tersebut menambahkan, sub silsilah BA.3 pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan.
Sesuai penelitian pada 11 Januari 2022 dari total genome sequence yang dikirimkan ke database GISAID hanya 0,013% yang merupakan subvarian BA.3 Omicron dan yang tertinggi adalah BA.1.
Studi lebih lanjut menemukan bahwa ada lebih sedikit mutasi pada BA.3 daripada BA.1 dan berspekulasi bahwa hilangnya mutasi mungkin menjadi alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih sedikit.
BA.3 telah disebut sebagai garis keturunan Omicron yang kurang lazim oleh banyak penelitian.

Muncul Subvarian Baru Omicron Namanya BA.3, Yuk Kenali Biar Bisa Lebih Waspada!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi