JAKARTA, REQnews - Kasus penipuan CPNS yang menyeret nama putri Nia Daniaty, Olivia Nathania masih bergulir hingga kini. Namun beberapa waktu belakangan beredar rumor yang mengejutkan terkait kasus tersebut.

Beredar isu bahwa pengacara Olivia Nathania ada kongkalikong dengan jaksa dan berniat menyuap salah satu korban. Hal ini terungkap dalam bukti rekaman yang diperdengarkan oleh kuasa hukum korban, Odie Hudiyanto.

Dalam rekaman tersebut, terdengar bahwa Susan Agustina pengacara Olivia atau Oi melakukan panggilan dengan korban berinisial EP.

"Ya itu, kuasa hukumnya Oi melanggar kode etik. Dia sudah tahu bahwa EP punya pengacara, yang kedua dia sudah berkoordinasi dengan jaksa. Seharusnya posisi jaksa ada di pihak korban, bukan di pihak pelaku. Ini penting untuk ditelusuri," kata Odie Hudiyanto, dikutip Senin, 14 Maret 2022.

Lebih lanjut Odie menjelaskan bahwa pihak Oi berjanji akan mengganti kerugian yang dialami korban EP. Nantinya, ganti rugi tersebut akan dihadirkan sebagai barang bukti.

"Kami duga kenapa mereka mengejar EP, karena itu akan jadi bukti yang akan diserahkan penasihat hukumnya Oi kepada hakim, bahwa kami niat baik loh mengembalikan uangnya korban," tandasnya.

Bukti isi rekaman tersebut juga sempat diperdengarkan Odie kepada para wartawan. Dalam rekaman itu terdengar pengacara Oi meminta EP untuk tidak membicarakan soal aksi transfer ini kepada kuasa hukumnya.

"Ini saya Bu Susan, kuasa hukum Olivia. Sekarang kamu kirim saya bukti transfer ke Olivia. Setelah itu, kirim nomor rekening kamu yang kamu transfer. Nanti saya kirim," kata Susan pengacara Oi.

"Jangan ngomong ke kuasa hukum kamu. Nanti uang kita kembalikan. Udah jangan ngomong, nanti kamu kena charge lagi. Ini dari pihak keluarga mau kembalikan uang, dari Ibu Nia. Sekarang kirim ya. Jangan banyak omong ke yang lain, nggak usah. Yang penting kamu selamat, uang balik udah. Yang lain udah dibayar, tapi jangan ngomong ke pengacara, diam aja," lanjutnya.

Tak sampai di situ saja, pengacara Olivia juga mengatakan bahwa ia akan membereskan utang kliennya terhadap korban EP.

"Jangan bilang saya telepon, nggak penting. Yang penting kamu aman. Saya udah koordinasi sama jaksa tadi. Saya mau beresin yang kamu punya. Udah, kamu aja, yang lain nggak. Kirim ya," ujarnya.