JEPANG, REQnews - Pemerintah Jepang kembali membekukan&nbsp;17 aset individu milik warga Rusia. Itu dilakukan akibat invasi yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina beberapa waktu belakangan ini, sehingga&nbsp;jumlah total aset yang ditargetkan menjadi 61 orang.
Dikutip dari&nbsp;Reuters,&nbsp;Kementerian Keuangan Jepang mengatakan bahwa langkah itu diambil setelah Amerika Serikat pada Jumat lalu memberlakukan sanksi terhadap sejumlah individu Rusia, termasuk miliarder Viktor Vekselberg dan 12 anggota Duma, majelis rendah parlemen Rusia.
Kementerian Keuangan Jepang&nbsp; pada Selasa 15 Maret 2022 menyebut Vekselberg juga menjadi sasaran sanksi Jepang, serta 11 anggota Duma dan lima anggota keluarga bankir Yuri Kovalchuk.
Sementara Juru Bicara Utama Pemerintah, Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa Jepang akan bertindak sejalan dengan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya mengenai sanksi terhadap Rusia.
"Mengenai sanksi selanjutnya, kami akan terus mengawasi kondisi dan, bersama dengan negara-negara G7 lainnya, merespons dengan tepat," kata Matsuno kepada wartawan pada konferensi pers.
Selain itu,&nbsp;Tokyo juga telah memberikan sanksi kepada bank sentral Rusia dan tujuh bank swasta lainnya. Kemudian aset individu dan bank Belarusia serta organisasi dari negara yang mendukung Rudia atas invasi terhadap Ukraina.
Kemudian Jepang juga menyebut akan memperluas larangan ekspor ke&nbsp;Rusia&nbsp;dengan memasukkan 31 item seperti semikonduktor, peralatan komunikasi, sensor dan radar, serta 26 paket teknologi mulai Jumat ini.

17 Aset Warga Rusia Dibekukan, Miliarder Viktor Vekselberg Jadi Target Jepang Juga Nih..

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi