JAKARTA, REQnews -&nbsp;Politikus PDI Perjuangan (PDIP)&nbsp;Masinton Pasaribu mengkritik segelintir kalangan terkait&nbsp;penundaan&nbsp;Pemilu 2024, yang menurutnya telah menghina akal sehat demokrasi.
&ldquo;Menurut saya itu (penundaan pemilu) kayak menghina akal sehat kita dalam konteks demokrasi,&rdquo; kata Masinton dalam Diskusi Fraksi PKB MPR dengan tema 'Penundaan Pemilu dalam Koridor Konstitusi' di Gedung Nusantara V Jakarta, Selasa 15 Maret 2022.
&nbsp;
Meskipun ini baru sebatas ide penyampaian wacana, namun menurutnya menjadi aneh ketika kemudian dari unsur pemerintahan juga ikut 'cawe-cawe' yang itu bukan ranahnya. "Tugas menteri itu kan membantu presiden. Menghadirkan negara di tengah masyarakat, apalagi di tengah minyak goreng langka, cabai naik, dan lain-lain,&rdquo; kata dia.
Jika ada menteri yang berbicara terkait dengan penundaan Pemilu 2024, Masinton mengatakan perlu dipertanyakan juga kapasitasnya apa? "Saya menentang, karena ada semacam upaya pengangkangan terhadap substansi demokrasi itu sendiri,&rdquo; lanjutnya.
Ia menyebut bahwa&nbsp;demokrasi menganut pola&nbsp;bottom up&nbsp;bukan&nbsp;top down yang pernah berlaku pada Orde Baru. Dirinya pun menyinggung pihak yang mengklaim memiliki big data&nbsp;rakyat menginginkan pemilu ditunda. &ldquo;Kemudian dengan alasan&nbsp;big data. Sumbernya&nbsp;big data&nbsp;atau&nbsp;big mouth? Kalau&nbsp;big data, kita transparansi&nbsp;dong. Buka saja,&rdquo; kata dia.
Menurutnya, persoalan&nbsp;pemilu sangatlah strategis bagi kesinambungan sebuah bangsa dalam era demokrasi. Karena, pemilu merupakan sarana mengganti kekuasaan secara damai. Namun, menurutnya jika di luar pemilu, terdapat&nbsp;pergantian kekuasaan ada melalui gerakan massa.
Dirinya pun mengaku resah beberapa waktu belakangan ini. Tanpa menyebutkan siapa orangnya, Masinton menyebut seakan-akan&nbsp;negara diatur dengan cara tertentu dan orang-orangnya itu-itu saja.
&ldquo;Dia&nbsp;enggak&nbsp;melihat, dia bicara dalam tataran dia saja. Kita sebagai anggota parlemen melihat ada elemen lain di luar kita yang namanya ekstra parlemen. Itu juga punya kekuatan. Bahwa hari ini belum menjadi kekuatan iya, tetapi kalau ada pemaksaan seperti ini,&rdquo; kata Masinton.
Diketahui, sebelumnya&nbsp;Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim memiliki data aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.
"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.
Berdasarkan data tersebut, Luhut menjelaskan masyarakat kelas menengah ke bawah ingin kondisi sosial politik yang tenang. Menurutnya, masyarakat tak ingin gaduh politik dan lebih menginginkan kondisi ekonomi ditingkatkan.
"Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu," ujarnya.
&nbsp;

Politikus PDIP Sebut Penundaan Pemilu 2024 Menghina Akal Sehat, Nyindir Siapa Nih?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi