JAKARTA, REQnews - Ustaz cabul Herry Wirawan pemerkosa belasan santriwati, tak hanya divonis mati oleh hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung, namun hartanya juga dirampas untuk membayar biaya restitusi korban.
"Jadi selain hukuman mati ada juga hukuman untuk membayar restitusi kalau dulu diajukan ke negara, kalau sekarang terdakwa harus membayar sumbernya dari merampas harta dia lengkapnya panjang ada beberapa yayasan pondok-pondok itu," kata Humas PT Bandung Bahtiar, Senin 4 April 2022.
Putusan ini diketuk Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro usai Kejaksaan Tinggi Jawa Barat mengajukan banding atas putusan PN Bandung, yang hanya memvonis Herry penjara seumur hidup.
Meski demikian, putusan itu belum berkekuatan hukum tetap. Sebab, Herry masih memiliki hak untuk mengajukan kasasi.
Ia menegaskan meski membutuhkan proses namun Pengadilan Tinggi Bandung berkesimpulan bahwa terdakwa divonis hukuman mati. "Masih butuh proses cuma pada dasarnya pengadilan tinggi berkesimpulan hukuman yang paling adil untuk terdakwa hukuman mati," katanya.
Adapun restitusi yang harus dibayar Herry untuk korban pertama sebesar Rp 75.770.000. Korban kedua Rp 22.535.000. Korban ketiga Rp 20.523.000. Korban keempat Rp 29.497.000. Korban kelima Rp 8.604.064, korban keenam Rp 14.139.000. Korban ketujuh Rp 9.872.368.
Kemudian, korban ke delapan Rp 85.830.000 dan korban kesembilan Rp 11.378.000. Korban kesepuluh Rp 17.724.377. Korban kesebelas Rp 19.663.000, korban keduabelas Rp 15.991.377.

Herry Wirawan Tamat! Selain Divonis Mati, Harta Dirampas untuk Biaya Restitusi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi