JAKARTA, REQnews -&nbsp;Setelah beberapa tahun belakangan ini mengalami krisis ekonomi, Lebanon sebagai sebuah negara telah dipastikan mengalami kebangkrutan.
Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Lebanon Saadeh Al Shami yang mengatakan, negaranya telah mengalami kerugian hebat, dan bank sentral sudah tak lagi mampu menutupi masalah tersebut.
&ldquo;Negara telah bangkrut seperti halnya Banque du Liban (Sank Sentral Lebanon). Kerugian telah terjadi dan kami akan berusaha mengurangi kerugian rakyat,&rdquo; kata Al Shami, seperti dikutip dari&nbsp;Anadolu Agency,&nbsp;baru-baru ini.
Krisis sudah melanda Lebanon sejak 2019 lalu. Depresiasi mata uang yang parah serta minimnya suplai bahan bakar dan medis menjadi dampak paling mengerikan di negara tersebut.
Mata uang Lebanon telah kehilangan 90 persen nilainya. Hal itu mengikis kemampuan masyarakat untuk memperoleh kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Kondisi langkanya bahan bakar juga mematikan aktivitas masyarakat, karena pemadaman listrik yang luas di Lebanon. Kondisi kehidupan warga terus terpuruk ke level berbahaya.
Ditambah dengan pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu, Lebanon sudah hancur lebur.
&nbsp;

Cerita Akhir dari Krisis: Lebanon Bangkrut!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi