JAKARTA, REQnews -&nbsp;Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dibuat geram dengan ulah Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menolak membuka big data terkait permintaan masyarakat menunda Pemilu 2024.
Luhut berkata, ia punya hak untuk tidak membuka big data tersebut, dan haknya itu tidak perlu diributkan oleh mahasiswa.
Mahasiswa pun meminta Luhut untuk membuka big data. Namun Luhut mengatakan, dirinya punya hak untuk tidak membuka perihal big data tersebut.
&ldquo;Kan saya punya hak juga untuk tidak meng-share sama kalian, tidak ada masalah. Kenapa harus ribut?" kata Luhut saat memberi kuliah umum di Gedung Balai Sidang UI, Depok, Selasa 14 April 2022.
Hebatnya, Luhut meminta mahasiswa untuk banyak-banyak belajar berdemokrasi, terutama soal kebebasan dan perbedaan pendapat sebagai hal yang wajar.
"Kamu harus belajar berdemokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat. Tidak perlu emosional," ujar Luhut
Selain itu, Luhut juga menyangkal dirinya sebagai orang yang menjadi dalang wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Sekarang saya mau tanya, siapa yang bilang saya minta supaya presiden itu tiga periode? Saya tanya? Dengar dari saya saja. Dengerin ya, jangan marah-marah. Saya tidak pernah mengatakan presiden tiga periode. Tidak pernah. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Itu saja. Apa salah?&rdquo; kata Luhut.
Sebelumnya, Luhut pernah mengklaim bahwa pemerintah memiliki big data, yang berisi aspirasi dari netizen di berbagai platform media sosial.
Ia menyebut, mayoritas netizen di media sosial justru sepakat dan meminta Pemilu 2024 ditunda.
&nbsp;

Luhut Ngotot Gak Mau Buka Big Data, Mahasiswa UI Malah Disuruh Belajar Demokrasi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi