JAKARTA, REQnews -&nbsp;Militer Ukraina diduga memiliki taktik rekayasa untuk menjatuhkan nama Rusia di mata internasional, dengan bermain sebagai korban, padahal merupakan pelaku utama.
Taktik tersebut dijalankan dengan cara menembakkan rudal ke sebuah stasiun kereta yang dipenuhi warga sipil, lalu menyalahkan Rusia atas peristiwa tersebut.
Rusia berkata, taktik ini sudah pernah dipakai Ukraina, yang polanya serupa dengan kejadian di stasiun kereta di Kramatorsk.
"Kiev sedang mempersiapkan provokasi keji, seperti yang dilakukan di Krmataorsk, untuk menuduh tentara Rusia pelaku kejahatan perang karena membantai warga sipil," kata Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Letjen Mikhail Mizintsev, seperti dikutip baru-baru ini.
Mizintsev berkata, informasi ini didapatnya dari intelijen. Brigade Rudal 19 Angakatan Bersenjata Ukraina diyakini dalam waktu dekat akan melepaskan rudal balistik taktis Tochka-U ke para warga sipil yang berada di stasiun kereta di Lozovaya.
Supaya serangan itu tampak seperti berasal dari wilayah yang dikuasai Republik Rakyat Donetsk atau pasukan Rusia, roket itu akan diluncurkan dari Staromikhaylovka, sebuah desa di sebelah barat Donetsk yang dikuasi oleh pasukan Ukraina.
Ia menegaskan, taktik keji Ukraina ini harus dihentikan karena benar-benar tidak manusiawi dan melecehkan hukum humaniter internasional.
"Sebelumnya kami memperingatkan lebih dulu kepada mereka yang mengaku negara Barat yang beradab dipimpin AS bahwa Federasi Rusia mempunyai badan yang mengumpulkan bukti lapangan tentang rencana serangan keji yang akan dilakukan rezim Kiev," ujar Mizintsev.
&nbsp;

Provokasi Picik Ukraina: Tembak Roket ke Warga Sipil, Rusia Dikambinghitamkan!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi