JAKARTA, REQnews - Penyelidikan kasus ibu gorok anak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah memasuki babak baru. Kini, Polres Brebes telah membeberkan hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku KU (35 tahun).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan observasi dokter atau ahli kejiwaan selama sebulan terakhir disimpulkan bahwa KU mengalami gangguan jiwa berat.
"Menurut keterangan dokter atau ahli, ibu ini atau terduga pelaku ini dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat nyata," ungkap Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto, dikutip Selasa, 19 April 2022.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa KU masih mengalami halusinasi sampai saat ini.
"Saat ini terduga pelaku kita lakukan observasi lagi di Rumah Sakit Jiwa Dr Amino Gondo Hutomo Semarang," lanjutnya.
Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan terkait penanganan kasus tersebut. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana yaitu Pasal 44, apabila orang yang mengalami gangguan jiwa tidak dapat dihukum atau dipidana.
Sementara itu, Dokter Kejiwaan RSUD Dr Soeselo Slawi dr Gloria Immanuel SpKJ mengatakan, pemeriksaan oleh tim dokter kejiwaan di RSUD Dr Soeselo Slawi terhadap terduga pelaku dilakukan hampir satu bulan lamanya.
Pemeriksaan yang dilakukan dengan beberapa tahap ini menyimpulkan bahwa terduga pelaku mengalami gangguan jiwa berat yang nyata.
"Gangguan jiwa ini kita nyatakan berat. Yang pertama karena pada terduga pelaku kami dapatkan halusinasi," kata Gloria.
Salah satu contohnya, yaitu selalu mendengar bisikan-bisikan di telinga yang sudah menetap lebih dari satu bulan.
"Yang kedua, adanya keyakinan menetap yang tidak sesuai logika atau kami menyebutnya sebagai wahan. Sudah enam bulan terduga mengalami gangguan jiwa tersebut," lanjutnya.
Gangguan jiwa ini juga sudah mengganggu terduga pelaku dalam beraktivitas sehari-hari. Gangguan kejiwaan ini juga sudah menurunkan kemampuan fungsinya, baik fungsi sosial, fungsi ekonomi, maupun fungsi sebagai seorang ibu.
"Waham yang ada dalam ibu ini sudah menetap enam bulan terakhir. Jadi, ini bukan sebuah kejadian yang baru dialami," terang Gloria.
Gloria menambahkan, ini bukan gangguan jiwa yang baru dialami KU, melainkan sebuah rangkaian.
"Bahkan, saat kami melakukan pemeriksaan lebih jauh, ada gangguan jiwa sejak masa kanak-kanak sampai dewasa," ujarnya.
Penganiayaan yang dilakukan KU terhadap anak kandungnya, disebut Gloria merupakan puncak dari gangguan jiwa yang dialami terduga pelaku.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan melalui beberapa tahap seperti pemeriksaan mental/kejiwaan dan pemeriksaan kepribadian ini, terduga pelaku sudah mengalami gangguan kepribadian sejak masih remaja.
Namun selama ini, KU diduga masih bisa mengendalikan gangguan kepribadiannya.
"Kami menyebutnya dengan istilah sublimasi, di mana saat mengalami gangguan jiwa, ia bisa mengaturnya untuk menjadi hal yang positif. Saat masih mampu mengendalikan gangguan itu, ia masih terlihat seperti orang normal," jelas Gloria.
Menurut teori dan praktik kedokteran, KU masih mungkin sembuh dari gangguan jiwa tersebut. Namun upaya penyembuhan ini, kata Gloria, bisa membutuhkan waktu sampai bertahun-tahun karena penyakit jiwa yang dialaminya sudah berlangsung cukup lama.

Update Kasus Ibu Gorok Anak di Brebes, Ada Fakta Baru Terungkap! Kasihan...

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi