SEMARANG, REQnews -&nbsp;Gubernur Jawa Tengah&nbsp;Ganjar&nbsp;Pranowo melarang&nbsp;penerbangan balon udara saat tradisi syawalan atau Lebaran Ketupat, karena membahayakan jalur penerbangan pesawat.
"Tidak boleh ada penerbangan balon udara karena membahayakan. Jika tetap ingin menerbangkan, harus diikat dengan ketinggian tertentu, tidak boleh dilepas," kata Ganjar pada Sabtu 30 April 2022.
Sebagai informasi, Kota Pekalongan akan melakukan penerbangan balon udara sebagai tradisi syawalan masyarakat setempat dan Komunitas Sedulur Balon Pekalongan selaku panitia.
Ganjar pun mengaku telah berkomunikasi dengan&nbsp;Pemkot Pekalongan sebelumnya. Ia pun meminta agar memodifikasi kegiatan dengan syarat balon ditambatkan atau diikat. "Diikat sehingga ketinggiannya teratur dan orang bisa melihat dengan bagus, tidak bahayakan jalur penerbangan," ujarnya.
Sementara Airnav Indonesia Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mengingatkan masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara secara liar pada tradisi perayaan lebaran maupun syawalan.
General Manager Airnav Indonesia Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Mi'wan Muhammad Bunay mengatakan karena menerbangkan balon udara yang tidak sesuai dengan regulasi bisa membahayakan keselamatan penerbangan pesawat udara.
"Jika masyarakat ingin menerbangkan balon udara harus sesuai dengan regulasi, yaitu ditambatkan dengan tali, spek-speknya harus ditentukan dan lain sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018," kata Mi'wan.
Pihaknya sudah rapat dengan Pemkot&nbsp;Pekalongan&nbsp;dan para pemangku kepentingan setempat mendukung. "Selanjutnya akan mengampanyekan kepada masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara secara liar," ujarnya.

Ganjar Pranowo Larang Penerbangan Balon Udara saat Tradisi Syawalan, Ini Alasannya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi