JAKARTA, REQnews - Bareskrim Polri turun tangan dengan mengerahkan anggotanya untuk berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Utara (Kaltara) dalam mengusut kasus Briptu HSB (Hasbudi).&nbsp;
Sebelumnya, Polda Kaltara menangkap Briptu HSB terkait dengan kepemilikan tambang ilegal. Namun, muncul dugaan jika dirinya juga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba internasional.
&ldquo;Saya sudah memberikan perintah kepada Dir Resnarkoba&nbsp;Polda&nbsp;Kaltara&nbsp;untuk koordinasi dengan Ditreskrimsus&nbsp;Polda&nbsp;Kaltara&nbsp;guna melakukan pengembangan terhadap pengungkapan kasus tersangka Briptu HSB tentang kemungkinan keterlibatan tersangka dalam perkara peredaran gelap narkoba,&rdquo; kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Krisno Siregar kepada wartawan, Selasa 10 Mei 2022.
Ia mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dengan kasus tersebut. Krisno pun meminta agar masyarakat&nbsp;bersabar untuk menunggu proses penyidikan. &ldquo;Sejauh ini belum, teman-teman Ditresnarkoba&nbsp;Polda&nbsp;Kaltara&nbsp;masih bekerja,&rdquo; lanjutnya.
Diketahui, Polda Kaltara telah menetapkan lima tersangka dan dilakukan proses penahanan terkait kasus kepemilikan tambang emas liar berlokasi di Desa Sekatak Buji, Kabupaten Bulungan. Mereka adalah&nbsp;Briptu&nbsp;Hasbudi, MU, BS, MI dan M sedangkan satu orang masih buron. &nbsp; Atas perbuatannya itu, mereka pun dijerat dengan pasal 112 Junto Pasal 51 ayat (2) UURI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan sebagaimana diubah dalam UURI nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 51 ayat (2) Halaman 287.
Kemudian Junto Pasal 2 ayat (3) Huruf d Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dari Barang dilarang impor dan Pasal 10 UU RI No.8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
&nbsp;

Briptu HSB Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Bareskrim Turun Tangan Lakukan Ini

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi