JAKARTA, REQnews - Sekjen PBB Antonio Guterres terkejut dan marah dengan ulah militer Israel yang menembak mati jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang tengah meliput kekerasan di Tepi Barat, Palestina.

Melalui juru bicaranya, Farhan Haq, Guterres mengaku terkejut setelah mendapat berita itu dan ia berbelasungkawa.

"Sekjen terkejut atas kematian Shireen Abu Akleh, reporter Palestina-Amerika untuk stasiun TV Al Jazeera, yang ditembak mati pada dini hari saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat," kata Haq, seperti dikutip Rabu 12 Mei 2022.

Haq menyebut Guterres juga mendoakan reporter rekan Shireen yang terluka dalam insiden itu, yakni Ali Samoudi segera pulih.

Kemudian, Guterres mendesak otoritas terkait melakukan penyelidikan independen atas pembunuhan keji itu, dan menyeret pelakunya ke pengadilan.

"Sekjen mengecam semua serangan dan pembunuhan terhadap jurnalis dan menekankan bahwa jurnalis tidak boleh menjadi target kekerasan. Pekerja media harus bertugas secara bebas dan tanpa kekerasan, intimidasi, atau tanpa rasa takut menjadi target," ujar Haq.

"Sekjen kembali menegaskan pandangannya bahwa kebebasan pers sangat penting untuk perdamaian, keadilan, pembangunan berkelanjutan dan HAM."