MAGELANG, REQNews - SA (36) Pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Tempuran, Magelang, Yogyakarta ditangkap polisi karena mencabulli santriwati.
Korban merupakan santriwati dan masih bawah umur, berusia 15 tahun.
Kapolres Magelang, Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, tindakan pencabulan terkuak setelah adanya laporan dari orang tua korban.
"Kejadian asusila terjadi sekitar Agustus 2021 hingga Oktober 2021 dilakukan sebanyak 9 kali."
Tersangka sering menyuruh korban untuk membuatkan kopi maupun teh pada saat jam-jam tertentu dan meminta diantarkan ke kamar.
"Di situlah (saat di kamar), tersangka melakukan tindakan pencabulan pada korban,"ujar Kapolres Magelang, Mochammad Sajarod Zakun, Kamis 19 Mei 2022.
Dari hasil pemeriksaan para saksi, hasil Visum Et Repretum serta keterangan ahli dokter pemeriksa di RSU Tidar Kota Magelang, menyimpulkan tersangka melakukan tindakan pencabulan tersebut.
Tak hanya itu, pemeriksaan pun turut dilakukan di Bidlabfor Polda Jateng terhadap gawai milik korban dan pelaku.
"Pelaku telah mengakui perbuatannya, dari hasil gelar perkara bahwa pelaku telah memenuhi unsur ditingkat perkara tersebut dan naik pada proses penyidikan.
"Kemudian, kami menetapkan untuk melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka,"ujarnya.
Atas tindakannya tersebut, tersangka dikenai Tindak pidana pencabulan terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 82 UURI No.17 tahun 2016 tentang Penetapan Perppu No.1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua UURI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi undang-undang.

Disuruh Bikin Kopi Antar ke Kamar, Jadi Modus Pengasuh Ponpes di Magelang Lecehkan Santriwati

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi