JAKARTA, REQnews -&nbsp;Ketua DPR RI Puan Maharani kembali disorot publik, setelah lagi dan lagi diduga mematikan mikrofon saat legislator dari Fraksi PKS melakukan interupsi di tengah sidang.
Kebiasaan Puan ini disorot pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, yang menyebut perbuatan itu sebagai tindakan semena-mena.
"Puan harus menyadari, sebagai Ketua DPR bukanlah atasan para anggotanya. Karena itu, Puan tidak bisa semena-mena kepada anggota DPR RI untuk berpendapat," kata Jamiluddin, seperti dikutip dari&nbsp;Republika, Kamis 26 Mei 2022.
Kemudian, Jamiluddin menjelaskan, Puan sebagai pihak yang memimpin rapat harus paham bahwa tugasnya hanya melancarkan jalannya sidang, bukan merampas hak anggota DPR lainnya untuk berpendapat.
"Karena itu, Puan tidak selayaknya mematikan mikrofon di kala anggota DPR melakukan interupsi. Sebab, setiap anggota DPR mempunyai hak konstitusi yang sama untuk berpendapat," ujar Jamiluddin.
Ia menegaskan, Puan harus mengakomodir semua suara dari anggota DPR dan tidak bersikap otoriterm, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis.
"Kiranya Puan harus menyadari dirinya bukan atasan dari anggota DPR. Karena itu, Puan tidak boleh mengkebiri hak konstitusi anggota DPR," ucap Jamiluddin.
Sebelumnya diketahui, Ketua DPR&nbsp;Puan Maharani&nbsp;diduga kembali mematikan mikrofon atau mik anggota dewan saat menyampaikan interupsi pada Rapat Paripurna Masa Sidang V 2022-2023 pada Selasa 24 Mei lalu.

Hobi Matikan Mikrofon, Puan Disebut Tak Boleh Semena-mena

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi