JAKARTA, REQnews -&nbsp;Taliban mulai memberlakukan kampanye anti opium dan heroin secara masif di seluruh daratan Afghanistan, dengan memberantas ladang-ladang bunga poppy.
Terbaru, beberapa pasukan Taliban terlihat membawa senjata dan traktor untuk menghancurkan ladang bunga poppy di wilayah Washir, Provinsi Helmand.
Kampanye anti opium ini merujuk pada dekrit yang dikeluarkan Taliban pada April 2022 lalu, yang ditandatangani oleh Kementerian Dalam Negeri Afghanistan untuk Kontranarkotika.
Mengutip&nbsp;The Associated Press, Kamis 2 Juni, pemimpin Taliban Mullah Abdul Haq Akhund mengatakan, siapapun yang melanggar dekrit tersebut, akan ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum syariah yang berlaku.
Sebagai informasi, Afghanistan adalah negara yang dikenal sebagai penghasil opium terbesar di dunia, serta sumber utama heroin untuk Eropa dan Asia. Dalam 20 tahun terakhir produksinya meroket tajam, namun hasilnya dihabiskan oleh Amerika Serikat justru untuk menghentikan budidaya opium.
Larangan penanaman opium kemungkinan akan memberikan pukulan berat bagi jutaan petani miskin, dan pekerja harian yang mengandalkan hasil panen untuk bertahan hidup.&nbsp; Larangan itu datang ketika ekonomi Afghanistan telah runtuh, dan terputus dari pendanaan internasional setelah Taliban kembali berkuasa.&nbsp;
Buruh harian dapat memperoleh pemasukan lebih dari 300 dolar AS sebulan dengan memanen opium dari bunga poppy. Penduduk desa sering mengandalkan janji panen opium yang akan datang dengan meminjam uang untuk kebutuhan pokok seperti tepung, gula, minyak goreng, dan minyak pemanas.

Bawa Senjata Lengkap dan Traktor, Taliban Habisi Ladang Produksi Opium

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi