JAKARTA, REQnews -&nbsp;Seorang pelajar yang diduga merupakan bagian dari komplotan pencuri alat pendeteksi gempa milik BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu akhirnya diamankan oleh polisi.

Menurut Kapolres Sigi AKBP Wawan Sumantri, saat ini masih ada dua orang lagi yang diburu oleh polisi karena terlibat perkara yang sama.

Penangkapan ini bermula ketika polisi memantau salah satu akun media sosial yang menjual alat pendeteksi gempa ke @infokotapalu. Menurut Wawan, awalnya para pelaku meminjam ponsel temannya untuk mengupload dan menawarkan alat-alat tersebut, tanpa sepengetahuan si pemilik ponsel.

Lalu polisi pun menyamar sebagai konsumen yang berencana membeli alat tersebut. Akhirnya, salah satu penjual berinisial AP (14) tertangkap pada 23 Juli 2019 lalu.

&quot;Pelaku utamanya ada tiga. AP ini kita tangkap, lalu dua lainnya yakni A dan S masih dicari. Tapi S sudah kita deteksi keberadaannya di Bogor,&quot; kata Wawan, Senin 29 Juli 2019.

Wawan mengungkapkan, AP merupakan pelajar kelas 3 di sebuah MTs, begitu pun S. Sedangkan A tidak sekolah. Polisi menegaskan akan memproses seluruh pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Dia menerangkan, pelaku mencuri alat pendeteksi gempa yang berada di Desa Pombewe, Sigi, pada Juni 2019 silam. Mereka pun menjual terpisah barang-barang tersebut dengan harga yang berbeda.

Saat itu, 1 solar panel merk BP Solar BP 38OJ dengan harga Rp 480 ribu. Hasil penjualannya digunakan untuk Foya-foya seperti main internet dan beli sabu.

Selain memburu pelaku lain, polisi berhasil menangkap seorang penadah barang-barang tersebut. Penadah tersebut bernama Sofan alias Opan yang kini statusnya masih saksi dan akan dikembangkan lebih lanjut.

Para tersangka akan dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-4 dan 5e KUHP. Sementara para penadah dijerat Pasal 480 Ayat (1).

Jual Barang Curian Alat Deteksi Gempa, Seorang Pelajar Diamankan Polisi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi