JAKARTA, REQnews - Berita tentang sejoli diduga menikah tanpa izin hingga menjadi buronan Polresta Denpasar, ternyata berbeda dengan fakta yang sebenarnya terjadi.
Disebutkan sebelumnya dalam berbagai pemberitaan, bahwa seorang pria berinisial FL melaporkan 'istrinya' berinisial HL karena diduga telah menikah tanpa izin dengan pria lain, yakni ER.
Namun, yang sebenarnya terjadi tidak demikian. HL dan FL sudah resmi bercerai, dibuktikan dengan putusan perkara perceraian sampai tingkat kasasi dan sudah berkekuatan hukum tetap.
HL melalui kuasa hukumnya, Liliana Kartika menyampaikan sejumlah poin yang menunjukkan fakta di balik perkara ini. Bahwa putusan tingkat kasasi tertanggal 19 Oktober 2021 menyatakan bahwa HL dan FL sudah bercerai, dan FL diwajibkan untuk membiayai anak mereka.
Liliana mengatakan, HL dan FL sudah bercerai berdasarkan&nbsp;berdasarkan putusan perkara perceraian di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan Nomor 239/Pdt.G/2020/PN.JKT.BRT dan putusan perkara perceraian tingkat banding nomor 54/PDT/2021/PT.DKI dan putusan perkara perceraian tingkat kasasi yang sudah berkekuatan hukum tetap dengan nomor 2824 K/PDT/2021 yang menyatakan putusan perkawinan karena perceraian dan telah dicatatkan pada Disdukcapil Jakarta tertanggal 20 Januari 2022.
Namun, FL yang sempat melaporkan HL, tidak pernah mematuhi isi putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap berdasarkan putusan perkara nomor 2824 K/PDT/2021 tanggal 19 Oktober 2021 jo. putusan perkara nomor 54/PDT/2021/PT.DKI tanggal 5 April 2021, bahwa pelapor (FL) harus memenuhi kewajiban atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan anak yang diputuskan sebesar Rp 5.000.000 per bulan.
Akhirnya, HL terpaksa membiayai sendiri anaknya, tanpa ada bantuan FL yang seharusnya memiliki kewajiban berdasarkan putusan tersebut.
"Klien kami fokus banting tulang mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan hidup, biaya makan dan biaya keperluan pendidikan anak seorang diri," kata Liliana dalam keterangan tertulis kepada REQnews.com, Selasa 21 Juni 2022.
"Besar harapan klien kami untuk tetap bisa berjuang mempertahankan hidup dengan keadaan serba sulit dan tidak diganggu lagi oleh orang yang bernama FL," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Liliana menyebut, FL berdasarkan pengakuan HL, sejak 2011 sudah menunjukkan kepribadian sebagai ayah yang tidak baik, dengan menggunakan narkoba, sering mondar-mandir ke karaoke mengantarkan narkoba, dan menunjukkan emosi yang meledak-ledak. Keluarga FL sudah setuju untuk membawanya ke rehabilitasi.
"Tapi pada saat mau berangkat ke tempat rehabilitasi, FL justru kabur dari rumah, sehingga tidak terjadi rencana rehab tersebut," ucap Liliana.
Kemudian, pada 2021 lalu, FL mengambil secara paksa mobil Fortuner milik HL. Akhirnya, HL melaporkan FL ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan teregistrasi STTLP/B/2988/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Juni 2022 dengan dugaan FL melanggar Pasal 367 dan/atau Pasal 362.
Dasar laporan itu adalah, perjanjian kontrak leasing atas nama HL sampai 16 September 2022. Kemudian, BPKB dan STNK atas nama HL, juga pembayarannya dilakukan oleh HL. Lagipula, BPKB masih merupakan hak pihak leasing, sehingga tak bisa dikategorikan sebagai harta gono-gini dan tak dapat dirampas tanpa izin pemegang fidusia atau atas nama kontrak HL.

Kuasa Hukum Ungkap Fakta di Balik Kabar Sejoli Jadi DPO karena Nikah Tanpa Izin

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi