SULAWESI UTARA, REQnews - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara menangkap seorang buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bernama Hendra Sihombing pada Kamis 23 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 WITA.

"Terpidana Hendra Sihombing telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 372 KUHP jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 869 K/Pid/2018 tanggal 12 September 2019 yang telah berkekuatan hukum tetap (Inkracht van gewijsde)," kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dikutip pada Minggu 26 Juni 2022.

Ia mengatakan bahwa Hendra ditangkap ketika sedang mengurus surat-surat tanah di kantor Kecamatan Mapanget, Kota Manado. "Pada saat diamankan, tim telah menjelaskan kepada terpidana terkait perbuatan pidana yang dilakukannya, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 869 K/Pid/2018," kata dia.

Usai mendengar penjelasan tersebut, Ketut mengatakan jika Hendra mengakuinya, sehingga aalam penangkapan tersebut, terpidana tidak melakukan perlawanan

"Setelahnya terpidana Hendra Sihombing dibawa menuju kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara untuk segera diterbangkan ke Kejaksaan Negeri Tanjung Perak untuk menjalani pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan," kata dia.

Diketahui, Hendra sebelumnya masuk dalam DPO Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, berdasarkan Surat Penetapan Pencarian Orang tanggal 22 Juni 2022. Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak selanjutnya mengirimkan Permohonan Bantuan Pengamanan pada 22 Juni 2022.

"Yang pada pokoknya memberikan informasi bahwa terpidana Hendra Sihombing berada di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Atas informasi tersebut, Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara mulai melakukan pencarian keberadaan terpidana di Kota Manado," kata dia.