SUMATERA UTARA, REQnews - Empat orang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan&nbsp;korupsi alih fungsi kawasan hutan suaka margasatwa di Kabupaten Langkat, Sumatera Uatara.
Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) Yos A Tarigan&nbsp;mengatakan jika empat orang saksi diperiksa, dari tujuh orang saksi yang dipanggil dalam kasus dugaan mafia tanah pada Selasa 21 Juni 2022.
"Keempat saksi itu, N (mantan Kepala Kantor Pertanahan Langkat tahun 2009-2012), SGT (mantan Kepala Kantor Pertanahan Langkat tahun 2013)," kata&nbsp;Yos A Tarigan pada Minggu 26 Juni 2022.
Kemudian ada&nbsp;RM selaku mantan Kasi Kantor Pertanahan Langkat, dan R sebagai mantan karyawan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit.
Ia menyebut bahwa pemeriksaan dilakukan&nbsp;untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Diketahui, sebelumnya&nbsp;penyidik telah melakukan penggeledahan di dua tempat berbeda untuk melengkapi data dan berkas perkara. Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita&nbsp;beberapa dokumen, berkas, file dan data lainnya.
Berdasarkan temuan di lapangan, hutan bakau (mangrove) yang seharusnya dilindungi justru menjadi perkebunan sawit dengan luas sekitar 210 hektare. Sebanyak 28.000 batang pohon sawit tumbuh di atas kawasan hutan margasatwa dan telah terbit 60 sertifikat hak milik atas nama perorangan.
Para pelaku menggunakan modus&nbsp;koperasi petani yang seolah-olah sebagai pemilik lahan untuk mengelola perkebunan sawit. Namun, lahan tersebut hanya dikuasai satu orang yang diduga sebagai mafia tanah.

Usut Dugaan Mafia Tanah di Langkat, Kejati Sumut Cecar 4 Orang Saksi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi