JAKARTA, REQnews -&nbsp;Tak lama lagi, ganja akan bebas dipakai dan dijual di New York. Hal ini menyusul penandatangan RUU untuk pelegalan ganja oleh Gubernur New York Andrew Cuomo.

Mengutip&nbsp;CNN, Selasa 30 Juli 2019, pemerintah New York sengaja melegalkan ganja untuk mengurangi hukuman dan kasus kepemilikan narkoba tersebut secara ilegal. Maklum, kasus kepemilikan ganja kian tahun kian membludak di Amerika Serikat dan membuat penegak hukum kesulitan menangani semuanya.

Kebijakan ini didukung oleh Partai Demokrat yang sebelumnya selalu berbicara keras untuk pemerintah segera mendekriminalisasi ganja di seluruh AS. Demokrat juga menyambut baik RUU yang akan segera sah menjadi UU setelah 30 hari ditandatangani itu.

&quot;UU yang mengatur ganja selama ini harus segera kita akhiri,&quot; kata seorang anggota Partai Demokrat AS, Cuomo.

Demokrat mengatakan, tindakan itu akan memperbaiki puluhan tahun penegakan hukum yang menargetkan orang kulit berwarna. Selain itu, Cuomo&nbsp;mengatakan undang-undang itu bertujuan untuk membuat penegakan hukum terkait ganja lebih adil dan pantas.

Undang-undang tersebut menghapus hukuman pidana untuk kepemilikan ganja kurang dari 2 ons. Kepemilikan ganja kurang dari 1 ons akan dikenai denda USD 50, terlepas dari sejarah kriminal, dan maksimum denda USD 200 untuk kepemilikan antara 1 dan 2 ons.

Upaya untuk melegalkan ganja sedang berlangsung di Kongres. Senator Demokrat asal California, Kamala Harris memperkenalkan RUU dekriminalisasi ganja pada pekan lalu di tingkat federal. Anggota Kongres perwakilan New York, Jerry Nadler, memperkenalkan undang-undang pendamping di DPR. Harris dan Nadler mengatakan warga kulit berwarna lebih mungkin dihukum atau ditangkap karena kejahatan terkait ganja.

Bisakah kebijakan serupa diterapkan di Indonesia?

Sepertinya, pelegalan ganja di Indonesia akan sulit dilakukan, karena mempertimbangkan banyak faktor. Lagipula, Badan Narkotika Nasional (BNN) menegaskan mustahil melegalkan peredaran ganja di Tanah Air.

Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Adhi Prawoto menegaskan tidak mungkin melegalkan ganja di Indonesia, meski alasannya karena urusan medis.

Ia berkata, masyarakat Indonesia masih belum patuh. Dikhawatirkan jika ganja dilegalkan, maka akan bebas dipakai dan disalahgunakan.

&ldquo;Seperti apa yang disampaikan Kepala BNN RI, di Indonesia itu belum waktunya. Jadi jangan coba-coba,&rdquo; kata Adhi di Bali, Kamis 25 Juli 2019.

New York Segera Legalkan Ganja, Indonesia Nggak Ikutan Nih?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi