California, REQNews.com -- Meta, perusahaan induk Facebook, melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama tahun ini sebesar 36 persen akibat fenomena TikTok dan gejolak ekonomi.
"Ini periode yang menuntut banyak intensitas, dan saya berharap kita bisa menyelesaikannya dengan sumber daya lebih sedikit," kata <a href="https://www.france24.com/en/live-news/20220727-facebook-s-meta-posts-first-ever-revenue-drop">Mark Zuckerberg</a>, CEO Meta, usai melaporkan penurunan laba menjadi 6,7 miliar dolar AS atau Rp 100,1 triliun.
Meta juga mengatakan pendapatan kuartal pertama tahun ini turun menjadi 28,8 miliar dolar AS, atau Rp 429,7 triliun. Ini penurunan pertama yang dicatatkan Meta sejak go publik tahun 2012.
Sebelumnya, Facebook memberikan pertumbuhan ke atas yang seolah tak ada habisnya. Namun setelah penurunan pertama ini, perusahaan itu terdengar lebih sederhana.
"Penurunan pendapatan kuartal menandakan seberapa cepat bisnis Meta memburuk," kata analis Debra Aho Williamson. "Kabar baiknya, pesainganya di periklanan juga mengalami perlambatan pertumbuhan."
Yang masih menggembirakan adalah Meta melaporkan peningkatan pengguna harian Facebook menjadi 1,97 miliar, dan membalikan prediksi analis. Namun, Facebook mencatatkan penurunan pengguna harian sekitar dua juta, menjadi 2,93 miliar.
Saham Facebook turun 3,5 persen setelah jam kerja, melanjutkan penurunan sejak Februari. Akibatnya, nilai pasar Facebook terhapus lebih dari setengah.
Meta juga menghadapi pengawasan ketat dari pembuat undang-undang dan regulator, bukan hanya soal kekuatan Facebook di pasar media sosial tapi dampaknya terhadap kesehatan pengguna.
Regulator AS mengumumkan akan mencoba memblokir akuisisi Meta atas pembuat aplikasi kebugaran virtual reality Whithin, sebuah pukulan potensial bagi ambisi Meta menjadi raksasa teknologi metaverse.

TikTok Bikin Keuntungan Facebook Kuartal Pertama Tahun Ini Anjlok 36 Persen

Berita Terkait

Berita Rekomendasi