JAKARTA, REQnews - Rumor bahwa telah terjadi korupsi besar-besaran dan permainan pasar gelap aras bantuan militer Barat ke Ukraina mencuat hebat dalam laporan berbagai media di Eropa.
Dalam pemberitaannya, CBS News menyebut bahwa hanya sekitar 30 persen saja bantuan senjata kiriman AS dan sekutu Barat yang benar-benar sampai ke tangan para prajurit Ukraina di medan perang.
Sisanya sebanyak 70 persen kemungkinan besar dikorupsi dan dikendalikan secara sepihak oleh pasar gelap.
CBS News mengatakan Amerika Serikat mengulang kembali kesalahan yang sama seperti mereka lakukan di Afghanistan, Irak dan Suriah.&nbsp;
Padahal bantuan militer dari Barat tidak sedikit. AS sudah setuju dengan 54 miliar dolar bantuan ekonomi serta militer sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Februari 2022 lalu.
Kemudian, Inggris sudah memberikan sekitar 3 miliar dolar AS untuk bantuan militer dan Uni Eropa menyetor dana 2,5 miliar dolar AS bagi persenjataan Kiev.
Salah satu pejabat di organisasi pemasok senjata ke Ukraina, Jonas Ohman mengatakan, pihaknya tidak tahu sama sekali soal senjata yang menghilang usai melintasi perbatasan melalui Polandia.
"Semua barang ini melintasi perbatasan, kemudian sesuatu terjadi, hanya 30 persen mencapai tujuan akhirnya," kata Ohman kepada CBS News, seperti dikutip Selasa 9 Agustus 2022.
Namun, ia mengakui selama ini dalam pengiriman senjata, prosesnya tidaklah mudah karena harus melewati berbagai kepentingan penguasa, oligarki hingga permainan pasar dan politik.

70 Persen Bantuan Senjata Barat Dikorupsi, Tak Pernah sampai Ukraina

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi