JAKARTA, REQNews - Enam saksi dalam penyidikan kasus korupsi pengadaan kapal pada dua institusi pemerintah, yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hari ini rencananya dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

&quot;Penyidik hari ini dijadwalkan memeriksa enam orang saksi untuk tersangka IPR terkait tindak pidana korupsi pengadaan kapal pada dua institusi pemerintah, yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan,&quot; kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.

Enam saksi itu, yakni tiga surveyor dari PT Rina Indonesia masing-masing Asnawi Mappatoba, Handy Noormindha, dan Ketut Sumbrana, dua surveyor dari PT Biro Klasifikasi Indonesia masing-masing Sang Lanang Saddamullah dan Koko Andy Saputro serta Direktur Klasifikasi PT Biro Klasifikasi Indonesia Iman Satria Utama.

Enam saksi tersebut dijadwalkan diperiksa untuk tersangka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Istadi Prahastanto (IPR).

KPK pada 21 Mei 2019 telah mengumumkan empat orang tersangka kasus tindak pidana korupsi pengadaan kapal patroli di Ditjen Bea Cukai dan KKP Yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Istadi Prahastanto (IPR), Ketua Panitia Lelang Heru Sumarwanto (HSU), dan Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU) Amir Gunawan (AMG). Dugaan kerugian negara dalam perkara ini adalah Rp117.736.941.127.

Enam Orang Saksi Dipanggil KPK terkait Kasus Pengadaan Kapal

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi