JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kerusuhan yang terjadi di Timika, Papua pada Rabu 21 Agustus 2019 sejak pagi telah membuat suasana semakin memanas. Apalagi, polisi mengidentifikasi adanya penumpang gelap yang memprovokasi warga untuk melakukan tindakan anarkis.

Setelah kerusuhan mulai terkendali, polisi mengamankan 45 orang yang diduga melakukan tindak kekerasan di tengah demonstrasi yang berlangsung. Setelah ditelusuri mendalam, sebanyak 34 dari jumlah tersebut akan diproses secara hukum.

&quot;Kami amankan 45 orang, tapi setelah disisir hanya 34 yang berlanjut ke proses hukum. Yang pasti kami akan lakukan tindakan tegas,&quot; ujar Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika.

Tak hanya mengamankan puluhan orang, polisi juga mendapati adanya penggunaan senjata rakitan saat massa membubarkan diri dari halaman Kantor DPRD Mimika, yang kemudian berlanjut pada aksi perusahan kendaraan dan fasilitas umum.

Kabar adanya penggunaan senjata rakitan tersebut diterima kepolisian setelah masuknya laporan dari pemilik salah satu dealer kendaraan di Timika. Pemilik dealer tersebut mengaku bangunannya ditembaki oleh peserta demonstrasi.

&quot;Setelah kita cek proyektilnya di lokasi, kami pastikan itu bukan senjata organik TNI dan Polri, tapi dari senjata rakitan.

&quot;Sepertinya mau ditembakkan ke petugas, jadi kami minta TNI dan anggota Polri untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sejumlah kendaraan pribadi dari peserta yang mengikuti kegiatan di hotel berbintang empat itu juga dilempar dengan batu menyebabkan kaca-kaca mobil hancur berantakan. 
 
Adapun korban luka saat kerusuhan berjumlah tiga orang, mereka adalah anggota TNI dari Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta, anggota Polres Mimika dan anggota Brimob Detasemen B Polda Papua.

Polisi Proses Hukum 34 Orang Biang Kerok Kerusuhan Timika

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi