PEKANBARU, REQnews &ndash; Kasus prostitusi kembali terjadi di Pekanbaru, Riau. Mirisnya yang jadi korban adalah anak di bawah umur dan sudah hamil 7 bulan. Selama ini, korban disuruh melayani pria hidung belang dengan tarif 200 ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah.
Kasus ini diungkapkan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan ada enam orang pelaku berhasil diamankan pada Rabu 28 Agustus lalu. Salah satunya adalah seorang perempuan bernama LN yang menjadi mucikari.
&ldquo;Kasus ini terungkap berawal dari orangtua korban melapor ke Polsek Lirik di Kecamatan Lirik, Inhu, beberapa waktu lalu,&rdquo; ujar Misran Selasa 3 September 2019.
Korban saat itu sudah hamil 7 bulan dan orangtua korban pun mengaku kaget.
Sebelum hamil, korban sempat pergi dari rumah, karena bertengkar dengan orangtuanya. "Setelah kabur dari rumah lebih kurang satu bulan, korban tinggal di rumah seorang perempuan berinisial LN ini," kata Misran.
Namun, selama tinggal bersama LN, rupanya korban dimanfaatkan untuk mendapatkan uang. Dan sedihnya, ia disuruh untuk melayani para pria hidung belang di tempat-tempat hiburan atau di warung tuak.
&ldquo;Kasus ini pun terbongkar setelah dilakukan penyelidikan oleh unit PPA Polres Inhu,&rdquo; ujar Misran.
Dengan adanya kasus ini, bisa menjadi perhatian bersama, baik pemerintah daerah, para tokoh, dan paling utama pihak keluarga agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. (Binsasi)

Kasus Prostitusi Anak di Riau, Korban Hamil 7 Bulan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi