JAKARTA, REQNews - Sejumlah perusahaan, seperti AT&T dan Nestle, menarik iklan mereka dari YouTube karena kekhawatiran terhadap komentar tidak pantas terhadap video yang menampilkan anak-anak. Sebuah video dari seorang YouTuber terkenal dan laporan dari Wired menunjukkan, para fedofil sudah membuat komentar tak pantas terhadap video-video yang menampilkan anak kecil. Komentar tersebut dilaporkan termasuk tanda waktu yang menunjukkan di mana tampak bagian-bagian tubuh anak-anak tersebut di video. Demikian laporan berita TIME, Jumat (22/2/2019). Pihak YouTube mengatakan, telah menonaktifkan komentar pada puluhan juta video dan menghapus akun dan saluran terkait hal tersebut.  Sementara itu Epic Games, perusahaan pembuat content Nestle dan Fortnite, menyatakan mereka menjeda iklan di YouTube pada saat perusahaan mengatasi masalah sensitif ini. Pihak AT&T mengatakan, sudah menghapus iklan-iklan hingga pihak YouTube dapat “melindungi merek kami dari konten apapun yang sifatnya menyerang.” Pada tahun-tahun sebelumnya, YouTube telah menghadapi boikot dari para pengiklan, termasuk boikot yang meluas di awal 2017. Sejak saat itu, perusahaan ini telah berupaya lebih transparan tentang cara berurusan dengan komentar dan video yang bersifat ofensif di situsnya. Menanggapi isu ini, seorang analis video dari eMarketer, Paul Verna mengatakan, kehebohan yang terjadi baru-baru ini menunjukkan seberapa banyak masalah tentang konten yang menyerang sedang terus berlanjut. "Ketika anda berpikir tentang ruang lingkup platform itu dan apa yang mereka hadapi, itu benar-benar seperti permainan pukulan keras untuk mencoba mencegah masalah ini terjadi,” ujarnya. Namun Verna menjelaskan, tidak mungkin merek-merek itu meninggalkan YouTube dalam jangka waktu lama karena Google, “induk” YouTube, memiliki jangkauan iklan yang kuat.  Data dari eMarketer menunjukkan, pengeluaran iklan digital di Amerika Serikat diprediksi tumbuh 19% pada 2019, hingga menjadi 129,34 miliar Dollar. Angka ini sama dengan 54% dari total pengeluaran iklan di Amerika Serikat. Google dan Facebook menyumbang hampir 60% dari total itu. "Pada akhirnya, ada duopoli di luar sana dari Google dan Facebook," untuk iklan digital, katanya. "Merek apa pun yang tidak bermain dengan baik berpotensi meninggalkan peluang besar pemasaran di atas meja.” (Prazz)

YouTube Hadapi Isu Fedofil, Sejumlah Perusahaan Besar Tarik Iklannya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi