BANDUNG, REQNews &ndash; Polisi terus melakukan pengembangan terkait kasus kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang pada 2 September 2019 lalu yang menewaskan 8 orang.

Untuk itu, polisi akan menyelidiki perusahaan pertambangan tanah dan angkutan jasa. Hal ini berdasarkan pengakuan dari tersangka Subana, sopir truk yang menabrak kendaraan dari belakang.

&ldquo;Saat ini penyidik dari Polres Purwakarta sedang melakukan proses penyelidikan terhadap perusahaan pengelola pertambangan tanahnya dan juga perusahaan jasa angkutannya,&rdquo; kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis, 5 September 2019.

Penyelidikan terhadap pihak perusahaan guna untuk mencari alat bukti, untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dari perusahaan pertambangan dan jasa angkutan tersebut.

Dari keterangan tersangka Subana, truk yang dikendarai bersama rekannya Dedi Hidayat (meninggal di lokasi kejadian-red) membawa material tanah yang kelebihan muatan.

&ldquo;Dia tahu kelebihan muatan. Saat kita cek buku KIR-nya, memang melebihi muatan. (Muatan-red) harusnya itu 12 ton ini membawa sampai 37 ton,&rdquo; ucap Trunoyudo.

Penyelidikan, lanjut Truno, akan fokus terhadap apa perusahaan mengetahui dua sopir itu mengendarai truk dengan mengangkut material melebihi beban. Polisi pun turut meminta keterangan saksi ahli, dalam hal ini ahli pidana untuk menentukan langkah penyelidikan.

Kecelakaan Maut Cipularang, Polisi Dalami Perusahaan Pertambangan Tanah

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi