JAKARTA, REQnews - Status siaga kebakaran hutan dan lahan di wilayah Palangka Raya, Kalimantan Tengah diperpanjang hingga akhir September 2019. Hal itu disampaikan Plt Kepala BPBD setempat, Supriyanto pada Minggu 8 September 2019.

Ia beralasan, perpanjangan status itu dilakukan lantaran saat ini kebakaran lahan di wilayah &quot;Kota Cantik&quot; ini kembali meluas. Hal ini dikarenakan tiga pekan lebih hujan tak mengguyur kota setempat.

Akibatnya lahan yang didominasi gambut itu kembali kering. Menurut dia, wilayah yang paling rawan dan banyak lahan terbakar adalah Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Jekan Raya.&nbsp;

&quot;Hal ini dilakukan karena wilayah Kota Palangka Raya yang sempat tak ada kabut asap, kembali dilanda kebakaran lahan dan kabut asap,&quot; kata Supriyanto.

Pemerintah Kota Palangka Raya pun hingga periode 28 Agustus telah menggelontorkan Rp2,3 miliar untuk menangani kebakaran hutan dan lahan.

&quot;Dari total anggaran Rp2,7 miliar yang ada, hingga periode 28 Agustus Pemerintah Kota Palangka Raya telah menggunakan dana sekitar Rp2,3 miliar untuk penanganan karhutla,&quot; katanya.

Penggunaan anggaran senilai Rp2,3 miliar itu di antaranya untuk pembentukan tim satuan tugas kebakaran hutan dan lahan termasuk tahapan penanggulangan kebakaran lahan. Anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan masuk dalam pos belanja tidak terduga (BTT).

Sisa anggaran yang tidak digunakan kemudian dikembalikan ke kas daerah dan akan digunakan jika nantinya terjadi musibah atau kejadian tak terduga terkait kebencanaan. &quot;Saat ini anggaran penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan pemerintah kota dikembalikan kepada masing-masing organisasi perangkat daerah. Menyesuaikan program kerja masing-masing,&quot; katanya.

Banyak Lahan Terbakar, Pemkot Palangka Raya Perpanjang Status Siaga

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi