JAKARTA, REQnews - Tidak hanya menetapkan mantan Exco PSSI Hidayat sebagai tersangka, Satgas Antimafia Bola juga mendeteksi aliran dana dalam kasus tersebut. Dengan begitu akan diketahui siapa saja yang terlibat dalam kasus dugaan pengaturan skor memenangkan PSS Sleman. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa dalam kasus tersebut Hidayat menawarkan Rp 150 juta agar Madura FC mengalah. Tentunya, satgas bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) untuk telusuri aliran dananya. <img style="width: 800px;" src="https://photo.reqnews.com/images/a99bc4e75d31bb5362644ac641fabfb1.jpeg">Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo "Uangnya ini dari mana," ujarnya. Setelahnya diketahui asal uang tersebut, selanjutnya dilihat siapa yang menerima aliran dana tersebut. Sehingga diketahui siapa saja yang terlibat kasus pengaturan skor. "Tak hanya pertandingan PSS Sleman dengan Madura FC, tak menutup kemungkinan pertandingan lain," jelasnya. Faktanya diketahui PSS Sleman lolos ke Liga 1, apakah satgas akan memberi rekomendasi lolosnya PSS Sleman diduga cacat? Dedi menuturkan bahwa satgas masih mendalami terkait fakta hukum tersebut. Maka, Akan diperiksa sejumlah saksi terkait penunjukan perangkat pertandingan. "Perlu pendalaman lagi," ujarnya di Kantor Divhumas Mabes Polri. Sebelumnya, satgas menetapkan Hidayat sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor antara PSS Sleman dengan Madura FC. Hidayat diduga berupaya memenangkan PSS Sleman agar lolos ke Liga 1. Telah Ada sepuluh saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut. (*/Rid)

Telisik Aliran Dana Kasus Hidayat

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi