JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau benar-benar parah. Akibatnya, seluruh puskesmas di provinsi tersebut terpaksa beroperasi selama 24 jam untuk bersiaga melayani masyarakat yang terganggu kesehatannya karena kabut asap.

Dijelaskan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, puskemas kini menjadi posko tempat mengadu seluruh masyarakat yang terserang ISPA. Ia menegaskan, pelayanan puskesmas dalam keadaan darurat ini gratis, tanpa dipungut biaya.

&quot;Bahkan, hari ini Satgas Kesehatan telah mengoperasikan tiga ambulans yang sewaktu-waktu siap dihubungi di nomor 119 selama 24 jam,&quot; kata Edy, Minggu 15 September 2019.

Selain Puskesmas, Dinas Kesehatan Riau mewajibkan rumah sakit milik pemerintah daerah dan swasta di Pekanbaru untuk melayani masyarakat terdampak karhutla.

&quot;Masyarakat terdampak karhutla wajib dilayani tanpa pungutan biaya satu rupiah pun,&quot; kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir.

Kualitas udara di Provinsi Riau masih dalam kategori buruk karena dampak asap serta polutan kebakaran hutan dan lahan dari sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Dinas LHK Provinsi Riau pada pukul 07.00 - 15.00 WIB Sabtu, mencatat indeks standar pencemar udara (ISPU) tertinggi di wilayah Pekanbaru 269.

Selanjutnya, diikuti Dumai 170, Rohan Hilir 141, Siak 125, Bengkalis 121, dan Kampar 113. Angka tersebut mengindikasikan kondisi kualitas udara tidak sehat atau penunjuk angka 101-199. Sehari sebelumnya yaitu Jumat (13/9), kualitas udara di wilayah Riau pada kondisi sangat tidak sehat hingga berbahaya.

Asap Kian Parah di Riau, Puskesmas Terpaksa Buka 24 Jam

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi