JAKARTA, REQnews -&nbsp;Terbakarnya dua kilang minyak milik Arab Saudi ternyata membuat Amerika Serikat geram. Bahkan, Presiden AS Donald Trump berencana melakukan serangan balasan dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, dua kilang minyak milik Saudi Aramco terbakar setelah diserang oleh drone pada Sabtu 14 September 2019 lalu. Kelompok pejuang militan Houthi di Yaman mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Saat ini, Trump hanya menunggu instruksi dari pihak Kerajaan Saudi untuk melakukan serangan balasan ke Houthi. Iran pun ikut dituding terlibat dalam insiden besar yang mengacaukan stabilitas Timur Tengah tersebut.

&quot;Kilang minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya,&quot; ujar Trump melalui akun Twitter-nya, Senin 16 September 2019.

AS juga yakin, bahwa Iran berada di balik serangan yang mengancam pasokan minyak dunia itu. Para pejabat AS yakin, Yaman tak mungkin melakukan serangan sebesar itu, tanpa Iran berada di belakangnya sebagai dalang.

Namun, tuduhan AS itu segera dibantah Iran. Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi Iran mengatakan, kecaman AS yang meminta pertanggungjawaban Iran adalah tindakan yang sia-sia.

Selama lebih dari empat tahun, Saudi telah terlibat konflik dengan Houthi. Secara lebih luas, perang tersebut dipandang sebagai peperangan tidak langsung antara Saudi dan Iran.

AS Siapkan Serangan Balasan Pasca Terbakarnya Kilang Minyak Saudi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi